Kano (Antara/Reuters) - Sebuah kelompok garis keras yang terkait dengan Al Qaida hari Senin mengaku bertanggung jawab atas penculikan tujuh warga asing selama penyerbuan malam di kota terpencil Nigeria utara pada akhir pekan. Sejumlah orang bersenjata membunuh seorang penjaga keamanan dan menculik seorang warga Inggris, seorang Italia, seorang Yunani dan empat pekerja Lebanon setelah menyerbu kompleks perumahan perusahaan konstruksi Lebanon Setraco di Jama'are di negara bagian Bauchi pada Sabtu larut malam. "Kami menahan tujuh orang, yang mencakup warga Lebanon dan mitra-mitra Eropa mereka yang bekerja untuk perusahaan Setraco," kata Ansaru, sebuah kelompok yang pada masa lalu juga menculik orang-orang asing di Nigeria. Menurut pernyataan itu, penculikan tersebut dilakukan karena pelanggaran dan kekejaman yang dilakukan oleh negara-negara Eropa di banyak tempat seperti Afghanistan dan Mali. Nama lengkap Ansaru adalah Jama'atu Ansarul Musilimina Fi Biladis Sudan, yang artinya kira-kira "Garda Perlindungan Muslim di Afrika Hitam". Kelompok itu mulai menonjol beberapa bulan terakhir ini. Ansaru mengklaim bertanggung jawab atas penculikan seorang Prancis tahun lalu dan penyerbuan terhadap sebuah kantor polisi utama dimana mereka membebaskan ratusan tahanan. Inggris menyatakan, kelompok itu mendalangi penculikan seorang warganya dan seorang Italia yang tewas tahun lalu selama upaya penyelamatan yang gagal. Warga asing sering menjadi korban kekerasan di Nigeria selama beberapa tahun terakhir ini. Pada 10 Februari, tiga dokter Korea Utara dibunuh dalam serangan dengan pisau di daerah Potiskum di Nigeria timurlaut. Pada November, orang-orang bersenjata menembak mati dua pekerja bangunan China di negara bagian berdekatan Borno, yang merupakan markas kelompok garis keras Boko Haram. Tiga orang lain China juga dibunuh dalam serangan-serangan terpisah di daerah itu. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013