Malang - Sedikitnya 375 anak jalanan di Kota Malang pada tahun ini akan mendapatkan akta kelahiran gratis dari pemkot setempat. Menurut Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Fransiska Rahayu Budiwiarti, Senin mengatakan dari angka itu kemungkinan masih bisa menyusut karena akan dilakukan verifikasi lebih lanjut lagi berdasarkan azas tempat kelahiran. "Sebelumnya Lembaga Perlindungan Anak (LPA) mengajukan 800 anak, namun setelah dilakukan verifikasi muncul angka 375 anak. Namun, angka tersebut masih belum pasti karena kami juga akan berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri (PN) terkait pembiayaan sidang," katanya. Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, sesuai UU Nomor 23/2006 tentang administrasi kependudukan jo Peraturan Pemerintah Nomor 53/2008 dijelaskan, anak berusia lebih dari satu tahun dan belum memiliki akta kelahiran, kepengurusannya harus melalui PN. Oleh karena itu, lanjutnya, DPRD, PN dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) akan berkoordinasi sekaligus membuat MoU terkait pembiayaannya, sebab anggaran untuk merealisasikan program akta kelahiran bagi anak jalanan itu hanya Rp102 juta. Sementara Kepala Dispendukcapil Kota Malang Metawati Ika W mengatakan, untuk pengurusan akta kelahiran tersebut ada beberapa mekanisme yang harus dipenuhi, yakni bukti kelengkapan seperti surat keterangan lahir dari bidan, akta nikah, KTP, serta KK. "Jika semua persyaratan yang dibutuhkan itu bisa dipenuhi, saya rasa tidak sulit kok untuk mendapatkan akta kelahiran gratis yang dibiayai dari APBD. Kita berharap program ini bisa berkelanjutan, sehingga seluruh anak jalanan bisa memiliki akta kelahiran," ujarnya. Ketua LPA Malang Djoko Nanung mengatakan, pemberian akta kelahiran gratis tahun ini diprioritaskan untuk anak-anak usia produktif antara usia sekolah SMP-SMA karena Undang-Undang Perlindungan anak memberi batasan usia sekitar 18 tahun. "Pendataan terhadap anak-anak jalanan ini juga melalui mekanisme dan persyaratan tertentu, di antaranya adalah anak putus sekolah atau masih sekolah yang di ambil dari kantong-kantong kemiskinan di kota ini," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013