Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, tidak hanya dikenal sebagai daerah penghasil susu, tapi banyak potensi wisata yang ada di daerah berketinggian sekitar 1.135 meter dari permukaan laut tersebut, di antaranya wisata kuliner.
Posisi Kecamatan Pujon yang berada di dataran tinggi, memungkinkan daerah tersebut untuk budi daya aneka hortikultura dan peternakan sapi. Hasil utama daerah ini antara lain sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu sapi.
Produksi susu sapi dari Pujon diperkirakan mencapai 100 ton per hari dengan populasi sapi perah mencapai 25 ribuan. Di daerah ini terdapat Koperasi Susu SAE yang berdiri sejak 1962.
Kecamatan Pujon memiliki lingkungan alam yang masih terjaga dan menjadi tujuan wisata. Salah satu objek wisata di daerah ini adalah air terjun Coban Rondo berikut legenda Dewi Anjarwati. Dewi Anjarwati menjadi janda (rondo) karena ditinggal mati Raden Baron Kusumo setelah berperang melawan Joko Lelono yang akan merebutnya. Joko Lelono pun juga tewas dalam peperangan itu.
Meski Pujon dikenal sebagai produsen susu sapi, tapi ada wisata kuliner di daerah ini yang bukan berbahan dasar susu ataupun daging sapi, yakni sate kelinci. Kelinci (Oryctolagus cuniculus) dikenal memiliki daging yang lezat dan bermanfaat besar untuk kesehatan.
Sepanjang perjalanan dari Batu menuju Pujon yang berjarak sekitar 25 kilometer arah barat laut , di sisi kanan jalan dengan mudah dijumpai warung makan yang menawarkan menu sate kelinci. Menu yang ditawarkan warung-warung itu memang cukup beragam, namun sejumlah wisatawan mengidentikkan warung makan di sisi jalan Batu - Pujon dengan menu sate (termasuk di dalamnya sate kelinci) serta jagung bakar.
Menu sate, khususnya sate kelinci, tidak hanya mudah didapatkan di jalan raya Batu - Pujon, tapi juga di objek wisata Coban Rondo yang hanya berjarak sekitar dua kilometer dari pertigaan patung sapi belok ke kiri. Di objek wisata air terjun ini juga banyak penjual sate kelinci.
Menikmati sate kelinci di kawasan Pujon memang menjadi istimewa, karena cita rasanya dan suasananya yang menunjang. Sate kelinci dengan bumbu kacang atau kecap begitu lezat dan gurih. Sementara pepohonan rindang menaungi bersama terpaan semilirnya udara nan sejuk, menjadi suguhan sensasi luar biasa.
Sate Kelinci
Pengunjung wisata di Pujon tak perlu resah menunggu sajian sate kelinci yang dipesan. Hampir semua warung di tepi jalan Batu - Pujon ataupun di objek wisata air terjun Coban Rondo sudah siap dengan tusukan daging kelinci yang siap dipanggang.
Bahan dan bumbu sate kelinci yang disajikan di warung-warung juga sudah siap dimasak. Bahan dan bumbu yang digunakan penjaja sate kelinci di daerah ini relatif sama dengan yang biasa ditawarkan di daerah lain. Tapi, menyatunya cita rasa dengan suasana, menjadikan sate kelinci di kawasan wisata Pujon bercita rasa lezat.
Cara membuat sate kelinci tidak sulit. Cukup memotong kecil-kecil daging kelinci berbentuk seperti dadu. daging tersebut kemudian dicampur dengan bumbu dan sedikit minyak goreng, diaduk, selanjutnya didiamkan beberapa saat agar meresap.
Daging yang sudah dibumbui siap dibuat tusukan-tusukan sate. Setiap tusuk berisi sekitar 5 potong daging, tergantung besar kecilnya potongan. Usai dibuat tusukan-tusukan sate, kemudian dipanggang di atas bara api sambil dilumuri bumbu dengan rata. Sate siap disajikan bersama lontong ataupun nasi putih . Makan sate kelinci terasa nikmat saat masih panas.
Sejumlah penjaja sate kelinci di Pujon mengakui bahwa Pujon dikenal pula wisata kulinernya, khususnya kuliner sate kelinci. Dengan demikian, para wisatawan yang berkunjung ke Pujon biasanya selalu mencicipi kuliner sate kelinci. "Enak...begitu komentar para wisatawan ketika menikmati sate kelinci," kata Martiyah, seorang penjual sate kelinci.
Selain enak, wisatawan yang menikmati sate kelinci juga meyakini bahwa mengonsumsi daging kelinci banyak manfaatnya, seperti kadar kolesterol yang rendah dibanding daging hewan lainnya, lemak yang terkandung lebih rendah, kadar kalori rendah, dan kandungan proteinnya tinggi tapi bermanfaat bagi tubuh manusia.
Contoh dari suatu penelitian menyebutkan, kolesterol yang terkandung di dalam daging kelinci tergolong rendah jika dibandingkan dengan hewan yang lain misalkan babi, ayam, kalkun, dan sapi. Kolesterol yang terkandung dalam daging kelinci sekitar 164 mg per 1.000 gram daging. Daging sapi, babi, domba, dan ayam memiliki kadar kolesterol di antara 220-250 mg per 1.000 gram daging.
Untuk kandungan lemak daging kelinci sekitar 10,2 persen sedangkan ayam mengandung 11 persen, daging sapi 28 persen, domba mengandung 27,7 persen dan babi 45 persen lemak.
Nah, menikmati keindahan alam Pujon tidak lengkap kiranya jika tidak menikmati khazanah kulinernya. Ya, sate kelinci yang menggugah selera. Selamat menikmati.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013