Paris (Antara/AFP) - Tiga-puluh pesawat tempur Prancis hari Minggu menggempur pusat-pusat logistik dan pelatihan militan di Mali timurlaut, hanya beberapa jam setelah Presiden Francois Hollande mengunjungi negara itu.
Sejumlah jet tempur dan pesawat-pesawat mata-mata serta pengisi bahan bakar mengambil bagian dalam operasi besar tengah malam di daerah Tessalit sebelah utara Kidal, kata juru bicara militer Kolonel Thierry Burkhard kepada AFP.
Kidal adalah benteng terakhir kelompok militan yang menduduki wilayah gurun utara selama berbulan-bulan sampai pasukan Prancis melakukan intervensi kejutan.
Tessalit, yang berada di dekat perbatasan Aljazair, diyakini sebagai lokasi tempat penahanan tujuh warga Prancis yang diculik oleh militan.
Hollande memperoleh sambutan takjub di Mali pada Sabtu ketika ia berjanji pasukan Prancis akan berada di negara itu selama yang diperlukan untuk terus memerangi kelompok militan.
Ia mengatakan kepada Mali, sudah waktunya orang-orang Afrika memimpin misi itu namun Prancis tidak akan meninggalkan mereka.
Menteri Luar Negeri Mali Tieman Hubert Coulibaly berharap operasi militer Prancis akan terus berlangsung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013