Jember - Semilir angin dan udara sejuk mengiringi perjalanan menuju Agrowisata Kebun Buah Naga di kawasan Puncak Rembangan yang berada di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sepanjang perjalanan menuju kawasan objek wisata Rembangan, terlihat tanaman buah naga (Hylocereus undatus) tumbuh subur di setiap rumah penduduk di kawasan desa setempat yang sengaja dibudidayakan oleh warga. Jalan yang berkelok-kelok dengan pemandangan indah dan udara segar menuju kawasan Agrowisata Kebun Buah Naga yang memiliki ketinggian 650 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang sudah jenuh dengan hiruk pikuk suasana kota. Akses untuk menuju ke kawasan agrowisata andalan Kabupaten Jember itu cukup mudah karena jalannya beraspal "hotmix" dan bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, roda empat apapun jenisnya atau minibus untuk menuju ke sana. Agrowisata Kebun Buah Naga yang dikelola Pemkab Jember itu berada di sekitar 15 kilometer arah utara Kota Jember dan merupakan tempat yang pas bagi anda bersama keluarga untuk melepas penat sambil menikmati panorama alam lereng Pegunungan Argopuro. Kebun buah naga yang dikelola oleh Dinas Pertanian Jember itu luasnya mencapai 5 hektare dan tanaman tersebut menggunakan pupuk organik, sehingga rasa buah kaya manfaat itu sangat manis dengan masa panen dua hingga tiga kali dalam setahun di bulan Desember hingga Mei. "Tujuan utama pengembangan Agrowisata Kebun Buah Naga di kawasan Rembangan memang untuk menunjang objek wisata di Hotel Rembangan dan sekitarnya," kata Kepala Dinas Pertanian Jember, Hari Wijayadi. Menurut dia, banyak wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh tentang tata cara bercocok tanam buah naga karena budi daya buah naga tidak terlalu rumit, sehingga mereka berkunjung ke kebun buah naga yang dikelola Pemkab Jember itu. "Mereka bisa mempelajari budi daya buah naga sambil mencicipi buahnya yang sangat manis, bahkan mereka bisa ikut memetik buahnya langsung dari kebun pada saat panen," tuturnya. Rasa buah naga di agrowisata kawasan Rembangan tersebut lebih manis dibandingkan dengan buah naga di daerah lain karena ditanam di dataran tinggi dengan menggunakan pupuk organik. Dinas Pertanian Jember juga berusaha untuk mengenalkan kepada masyarakat desa setempat tentang tanaman buah naga karena budi daya buah yang mengandung banyak manfaat itu cukup menguntungkan bagi petani meski panennya tidak sebanyak buah lainnya. Warga di beberapa desa di Jember juga sudah mulai tertarik menanam buah naga karena hasilnya menguntungkan dan tanaman tersebut memiliki ketahanan terhadap hama penyakit, bahkan tanaman itu dapat ditanam di dataran tinggi maupun dataran rendah. "Banyak mahasiswa dan pelajar yang berkunjung ke Agrowisata Kebun Buah Naga untuk belajar tentang budi daya tanaman buah naga sambil berwisata. Agrowisata buah naga juga berfungsi sebagai wahana edukasi," ujarnya. Ia berharap pengembangan agrowisata kebun buah naga tersebut menjadi tujuan alternatif bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke objek wisata Panorama Rembangan. Kebun buah naga sengaja dikemas dengan konsep agrowisata, sehingga pengunjung yang datang bisa langsung membeli, bahkan bisa memetik sendiri di kebun pada saat musim panen tiba. Desa Wisata Buah Naga Sebelum menuju ke Agrowisata Buah Naga, tampak tanaman buah naga berjejer rapi di depan rumah setiap warga seakan menyambut wisatawan yang akan berkunjung ke Agrowisata Kebun Buah Naga di Rembangan. "Kami melakukan kerja sama dengan para petani disekitar kawasan kebun buah naga dan hingga kini sebanyak 6 hektare lahan milik warga sudah ditanami buah naga," kata Manajer Produksi Kebun Buah Naga, Mukhlis Anas. Dinas Pertanian Jember memberikan bantuan bibit buah naga secara gratis kepada warga Desa Kemuning Lor, sehingga mereka dapat meningkatkan perekonomian sebagai petani buah naga. Pemkab Jember melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga sudah berancang-ancang untuk menjadikan Desa Kemuning Lor di Kecamatan Arjasa tersebut sebagai salah satu desa wisata dengan budi daya buah naga. "Banyak warga dan wisatawan yang datang ke kebun hanya sekedar membeli oleh-oleh buah naga pada saat musim panen tiba, sehingga buah naga organik dari Rembangan selalu diburu oleh konsumen," tuturnya. Menurut dia, permintaan buah naga setiap tahun selalu meningkat terutama pada saat perayaan Imlek, sehingga pihaknya selalu berusaha menyediakan stok buah naga yang cukup banyak untuk memenuhi permintaan pasar. Buah naga organik tersebut juga sudah dipesan secara berkala oleh sejumlah pengusaha dan pengelola pasar modern di luar Jember, seperti Surabaya, Malang, Semarang, dan beberapa daerah di luar Pulau Jawa seperti Kalimantan dan Sumatera. Nah, bagi anda penggemar buah, tidak ada salahnya anda mencoba untuk menikmati sensasi makan buah naga di Agrowisata Kebun Buah Naga Rembangan dengan suguhan pemandangan lereng Pegunungan Argopuro yang memukau. Wisatawan yang masuk ke Kebun Buah Naga juga tidak dipungut biaya karena sebagian besar wisatawan yang ke sana memang bertujuan untuk membeli buah naga organik yang rasanya sangat manis. Buah naga dipercaya banyak mengandung khasiat antara lain menetralkan racun dalam darah, sebagai penyeimbang gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan jantung, mengurangi kolesterol, serta dapat menurunkan risiko kanker.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013