Malang - Dua lokasi pesisir pantai di kawasan selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, siaga badai dan gelombang pasang air laut seperti yang terjadi beberapa hari lalu dan merusakkan sekitar 16 perahu nelayan. Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Hafi Lutfi, Senin, mengatakan, gelombang air laut masih belum bisa diprediksi, sehingga pihaknya menempatkan beberapa orang satgas BPBD di lokasi tersebut. "Kami tidak ingi kejadian beberapa waktu lalu terulang kembali karena warga terlambat diungsikan dan sejumlah perahu belum sempat diamankan, sehingga mengalami kerusakan," katanya, menegaskan. Dua pesisir pantai yang siaga badai dan berpotensi terjadi gelombang pasang cukup tinggi itu adalah Pantai Tamban di Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan Pantai Sipelot di Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo. Lebih lanjut Hafi mengatakan, warga perempuan, anak-anak dan yang lanjut usia masih diungsikan di balai desa. Sedangkan penduduk laki-laki bersama petugas dari PMI, BPBD yang dibantu muspika siaga di perkampungan nelayan. Untuk membantu para pengungsi tersebut, Pemkab Malang sudah mengirimkan bantuan berupa makanan siap saji sebanyak 250 paket. Selain itu, juga berupa paket sembako masing-masing sebanyak 60 paket bagi warga di Pantai Tamban dan Sipelot. "Kami juga membantu warga untuk membendung air muntahan gelombang agar tidak sampai masuk ke perkampungan dengan membuat dinding dari karung berisi pasir sebanyak dua ribu di Pantai tamban karena pantai ini lebih berbahaya ketimbang Pantai Sipelot," ujarnya. Akibat gelombang laut yang masih cukup tinggi, yakni hingga mencapai tujuh meter, maka nelayan di perkampungan dua pesisir pantai itu tidak melaut. Akibatnya, nelayan di dua pesisir pantai itu rata-rata kehilangan pendapatan sebesar Rp50 juta/hari. "Kami berharap warga teap siaga dan waspada agar sewaktu-waktu terjadi badai tidak sampai panik seperti sebelumnya," katanya, menambahkan. Saat ini perahu milik nelayan di dua pesisir pantai tesrebut sudah diamankan, kecuali 16 perahu yang terlambat diselamatkan, sehingag mengalami kerusakan.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013