Pasuruan - Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dikado beberapa ekor bebek oleh pengunjuk rasa sebagai bentuk sindiran atas keterlambatan dalam mengesahkan RAPBD 2013. Pemberian kado itu dilakukan saat ratusan aktivis dan massa menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Kamis. Dalam aksinya, mereka juga membawa delapan ekor bebek untuk mengkritisi para wakil rakyat yang terkesan bermalas-malasan. Suasana ruang pertemuan menjadi gaduh karena bebek-bebek itu dibiarkan lepas. Koordinator aksi, Lujeng Sudarto, mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatiannya terhadap buruknya kinerja dewan dalam pembahasan RAPBD, karena diduga ada tarik-menarik kepentingan yang berujung pada transaksional. "Lambannya pembahasan karena buruknya kinerja anggota dewan. Mereka lebih mementingkan urusan pencalonan bupati daripada kepentingan rakyat. Bebek ini sebagai simbol bahwa mental dewan seperti bebek,” kata Lujeng Sudarto dalam orasinya. Lambatnya pembahasan RAPBD berdampak pada pelayanan dan kepentingan rakyat sehingga pelayanan publik menjadi terganggu dan alokasi dana dari pemerintah pusat sebesar Rp25 miliar juga ikut melayang. Menurut Lujeng, dana Rp25 miliar itu merupakan dana yang akan diberikan jika pengesahan RAPBD dilakukan tepat waktu pada 31 Desember 2012, sebagai penambah dana program pembangunan. Pelaksana Tugas Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan HM Shobih Asrori menyangkal molornya pengesahan RAPBD 2013 karena adanya tarik-menarik kepentingan. "Molornya pengesahan karena belum adanya sinkronisasi antara eksekutif dan legislatif," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013