Malang - Pembangunan jembatan Kedungkandang Kota Malang, Jawa Timur, bakal dikebut agar bisa tuntas sesuai jadwal yang ditetapkan pada pertengahan 2013.
"Saya sudah minta pada pemenang tender agar pembangunan jembatan ini tuntas sebelum masa jabatan saya berakhir pada September nanti," tegas Wali Kota Malang Peni Suparto di Malang, Selasa.
Ia mengakui, seharusnya pembangunan jembatan yang menghabiskan dana APBD sekitar Rp79 miliar itu sudah mulai dikerjakan enam bulan lalu, namun molor akibat pembebasan lahan milik warga menemui hambatan dan baru tuntas pertengahan Desember 2012.
Oleh karena itu, lanjutnya, setelah pembebasan lahan tuntas, maka pembangunan jembatakan akan dikebut dan langsung dilakukan pemerataan lahan (tanah) oleh pemenang tender, yakni PT Nugraha Adi Taruna dari Jakarta.
Untuk membangun jembatan tersebut Pemkot Malang harus membebaskan lahan milik 53 warga setempat, namun ada tiga kepala keluarga (KK) di antaranya menolak pembebasan lahan karena harga yang ditawarkan pemkot setempat tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Namun, setelah ada pembicaraan dan harga dinaikkan menjadi Rp700 ribu sampai Rp800 ribu per meter, akhirnya ketiga pemilik lahan tersebut setuju. Proses pembebasan lahan ke 53 warga itu hampir selama enam bulan.
Sebenarnya, kata Peni, tahapan pembangunan jembatan tersebut sudah dimulai beberapa waktu lalu dengan dikerjakannya pilar jembatan di lokasi lain. Jika sudah selesai, pilar jembatan tersebut akan langsung di bawa ke lokasi dan langsung dipasang.
Peni meyakini jika pilar jembatan sudah terpasang, maka pembangunan akan berlangsung cepat, sebab pemasangan pilar merupakan elemen pengerjaan jembatan yang cukup vital.
"Saya yakin sebelum masa jabatan saya sebagai wali kota berakhir, pembangunan jembatan ini sudah selesai dan dioperasionalkan," tandasnya.
Pembangunan Jembatan Kedungkandang tersebut untuk memecah konsentrasi arus lalu lintas yang berada di pusat kota. Selain itu juga berfungsi sebagai jalan alternatif menuju wilayah Kabupaten Malang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013