Madiun - Manajemen PT Industri Kereta Api (INKA) menyatakan target penjualan atau pendapatan pada tahun 2012 diprediksi tidak akan tercapai, akibat adanya beberapa faktor kendala.
Humas PT INKA, Bintang mengatakan, PT INKA menargetkan "sales" atau penjualan sebesar Rp1 triliun pada tahun 2012. Namun, hingga akhir 2012 diprediksi penjualan tersebut baru tercapai sebesar Rp675 miliar.
"'Sales' yang ditargetkan pada awal tahun 2012 tersebut tidak tercapai hingga jelang akhir tahun dikarenakan beberapa faktor kendala," ujar Bintang saat dihubungi di Madiun, Jumat.
Menurut dia, sejumlah faktor kendala tersebut antara lain, tidak tercapainya target pesanan masuk dan tidak tercapainya "delivery" atau pengiriman produk ke pelanggan.
"Ada sebagian pesanan atau penjualan yang telah selesai. Namun ada juga beberapa yang belum dapat terkirim karena sesuatu hal," terang Bintang.
Adapun, penjualan atau pesanan yang digarap PT INKA tahun ini antara lain, kereta ekonomi AC pesanan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sebanyak 50 unit dengan nilai kontrak mencapai Rp175 miliar, satu unit kereta rel diesel Indonesia (KRDI), 24 unit kereta rel diesel elektrik (KRDE), kereta rel listrik (KRL) yang mencapai 10 unit, dan lokomotif sebanyak tiga unit.
Sedangkan untuk pasar ekspor, INKA menggarap kereta pesanan Malaysia sebanyak 16 unit dengan nilai kontrak mencapai hampir 5 juta dollar Amerika Serikat serta kereta pesanan Singapura sebanyak 20 unit gerbong barang yang berjenis "wheel wagon" dan "flat wagon".
Selain pesanan kereta api, tahun ini PT INKA juga menggarap pesanan non-kereta api berupa "busway" sebanyak 21 unit. "Busway" ini merupakan pesanan dari Jakarta.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012