Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memperkuat konektivitas dengan kepala daerah di Kediri Raya, sebagai upaya mencari peluang investasi dengan dengan beroperasinya Bandara Dhoho.

Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati di Kediri, Jumat mengatakan Pemkot Kediri sangat  mendukung ekosistem bandara dan pembangunan ekonomi kawasan.

“Hadirnya Bandara Internasional Dhoho Kediri adalah momentum besar untuk mengubah wajah ekonomi Kediri Raya. Infrastruktur yang kami bangun bukan hanya untuk pergerakan orang, tetapi juga untuk mendorong arus barang, ide, dan investasi," katanya.

Wali Kota juga mengatakan pemkot memberikan kemudahan perizinan dan ekosistem pendukung yang kondusif, sebagai upaya untuk meningkatkan investasi. Ia juga ikut serta dalam diskusi panel Market and Connectivity Opportunity yang digelar di Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri.

Menurut dia, kolaborasi sangat penting dibutuhkan sehingga nantinya Kediri dan daerah sekitar di Selingkar Wilis, lebih berkembang. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh setiap potensi daerah yang berbeda.

Misalnya, Trenggalek yang mempunyai potensi pantai. Mereka promosikan agar wisatawan memanfaatkan transportasi udara.

Lalu, Kota Kediri mengandalkan potensi alam yang dimiliki seperti Gunung Klotok dan Sungai Brantas.

“Kota Kediri memang tidak punya pantai, tetapi kami punya Gunung Klotok dan Sungai Brantas yang sangat potensial. Itu yang terus kami promosikan dan optimalkan,” kata Mbak Wali.

Ia menegaskan, Bandara Dhoho merupakan gerbang utama keluar masuk orang dan barang di kawasan Selingkar Wilis. Karena itu, setiap daerah perlu mengoptimalkan potensi masing-masing sekaligus memperkuat promosi bandara.

Keberadaan bandara kata dia, bisa menjadi peluang nyata untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satu contohnya adalah meningkatnya konektivitas distribusi produk unggulan daerah.

Ia mencontohkan, produk kuliner khas Kota Kediri, tahu takwa, yang memiliki keterbatasan masa simpan apabila melalui jalur darat.

“Sering kali ada warga dari luar daerah ingin membawa tahu takwa, tetapi masa simpannya hanya satu hari jika tidak disimpan dalam pendingin. Dengan adanya bandara, pengiriman bisa lebih cepat sehingga produk tetap terjaga kualitasnya,” ujar dia.

Selain mempercepat distribusi barang, keberadaan Bandara Dhoho juga dinilai berpotensi besar menarik minat investor.

“Bandara memudahkan akses, dan itu sangat penting bagi investor. Ini momentum bagi kami untuk memperkuat konektivitas dan membuka peluang investasi lebih luas,” kata dia.

Pihaknya berharap dengan adanya kolaborasi ke depan daerah di wilayah Selingkar Wilis bisa lebih berkembang. Terdapat enam kabupaten di Jawa Timur yang mengelilingi Gunung Wilis, yaitu Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Kediri, Tulungagung, dan Trenggalek.

"Dengan kolaborasi seluruh pemerintah daerah Selingkar Wilis, kawasan ini siap menjadi new growth region di Jawa Timur bagian barat dan selatan. Insyaa Allah kerja bersama ini akan menciptakan rantai nilai ekonomi yang kuat,” kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025