Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Harisandi Savari, mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Momentum libur panjang yang bertepatan dengan puncak musim hujan dinilai menjadi kombinasi yang harus diantisipasi secara serius.
“Waspada cuaca ekstrem dan dampak hidrometeorologi saat merayakan Nataru,” kata Harisandi, legislator dari PKS ini, di Surabaya, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa cuaca ekstrem pada akhir tahun berpotensi memicu beragam bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Oleh sebab itu, ia mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan strategi mudik yang lebih detail dan adaptif terhadap kondisi cuaca.
“Cuaca ekstrem menjadi tantangan tersendiri. Pemerintah harus punya strategi mudik yang matang, termasuk antisipasi bencana,” ujarnya.
Selain faktor cuaca, meningkatnya mobilitas masyarakat juga menjadi perhatian. Libur sekolah, perpindahan masyarakat antarwilayah, serta padatnya destinasi wisata diperkirakan akan menambah beban lalu lintas di sejumlah titik.
“Harus ada rekayasa lalu lintas, mulai one way, contra flow, hingga ganjil-genap jika diperlukan,” tegasnya.
Harisandi juga menyoroti perkembangan infrastruktur tol di Jawa Timur yang kini tersambung hingga Banyuwangi. Ruas Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi (Prosiwangi) yang telah beroperasi secara fungsional dinilai menjadi faktor penting dalam penyusunan strategi pengamanan arus mudik Nataru tahun ini.
Sementara itu, BMKG Juanda Surabaya sebelumnya telah memperingatkan bahwa Jawa Timur memasuki puncak musim hujan pada Januari–Februari 2026.
Pada periode tersebut, intensitas hujan diprediksi meningkat dan berpotensi disertai angin kencang serta bencana hidrometeorologi.
Dengan berbagai potensi risiko ini, Harisandi meminta masyarakat tetap berhati-hati selama perjalanan serta pemerintah memperkuat koordinasi lintas sektor.
Editor : A Malik Ibrahim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025