Surabaya - Mendikbud Mohammad Nuh menilai "mini hospital" STIKES Yarsis (Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya) merupakan modal taruhan kompetensi untuk meningkatkan kualitas generasi masa depan. "STIKES itu merupakan pendidikan vokasi dan pendidikan vokasi itu mengandalkan ketrampilan teknis, karena itu laboratorium seperti 'mini hospital' itu menjadi modal penting," katanya di Surabaya, Sabtu sore. Didampingi Ketua STIKES Yarsis Drs Salamun M.Kes di sela-sela peresmian 'Mini Hospital' STIKES Yarsis di komplek Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, ia menjelaskan pendidikan vokasi itu tidak bisa hanya teori. "Karena itu, keberadaan 'Mini Hospital' STIKES di komplek RSI Jemursari itu strategis, karena akan menjadikan mahasiswa bisa praktik di laboratorium mini dan sekaligus bisa praktik yang sebenarnya di RSI Jemursari," katanya. Menteri yang juga Ketua Yarsis itu menegaskan bahwa "Mini Hospital" itu merupakan bagian hibah dari Ditjen Dikti Kemendikbud kepada STIKES Yarsis senilai Rp3 miliar. "Hibah itu digunakan sarana dan prasarana di STIKES Yarsis Jalan SMEA Surabaya dan 'mini hospital' di komplek RSI Jemursari," katanya di sela-sela peresmian yang juga dihadiri koordinator Kopertis VII Prof Sugijanto serta pimpinan PWNU Jatim dan PCNU Surabaya itu. Secara terpisah, Ketua STIKES Yarsis Drs Salamun M.Kes menyatakan keberadaan "Mini Hospital" STIKES Yarsis di komplek RSI Jemursari itu merupakan bagian dari mimpi untuk menciptakan karakter keperawatan. "Banyak kalangan menengarai bahwa karakter keperawatan itu sudah mulai hilang, karena itu Mini Hospital di RSI Jemursari akan mencetak mahasiswa STIKES Yarsis yang memiliki karakter keperawatan," katanya. Hal itu, karena 120 mahasiswa STIKES Yarsis yang praktik di Mini Hospital di komplek RSI Jemursari akan menyaksikan langsung perawat atau bidan dalam menangani pasien, sekaligus mendapatkan pendampingan dari perawat atau bidan sesungguhnya yang menjadi instruktur mereka. "Tidak hanya itu, Mini Hospital yang juga akan melayani masyarakat umum dengan ditangani perawat atau bidan RSI Jemursari itu akan membuat mahasiswa STIKES Yarsis bisa membantu segala kebutuhan pasien atas perintah instruktur," katanya. Dengan demikian, mahasiswa STIKES Yarsis akan mendapatkan pembelajaran ketrampilan dan sikap (attitude), terutama sikap yang sifatnya bio, psiko, sosio, dan kultur hingga pasien akan merasa nyaman, apalagi ada kultur Islami. "Mini Hospital itu memiliki 36 bed untuk layanan kelas 3, bahkan kesannya istimewa karena satu ruangan hanya tiga bed, karena memang dimaksudkan agar leluasa untuk mahasiswa yang praktik," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012