Jember - Pasien diare di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Kabupaten Jember meningkat selama musim pancaroba hingga awal musim hujan di kabupaten setempat.
Humas RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evy Tyaswati, Rabu, mengatakan jumlah kasus diare meningkat selama tiga bulan terakhir karena masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, bahkan awal musim hujan juga masih banyak pasien yang dirawat di rumah sakit setempat.
"Jumlah pasien diare pada Oktober sebanyak 76 orang, November meningkat menjadi 89 orang, dan dua pekan selama bulan Desember 2012 sebanyak 29 orang, padahal biasanya kurang dari 20 pasien setiap bulannya," tuturnya.
Menurut dia, sebagian besar pasien diare adalah anak-anak yang menjalani rawat inap di ruang anak dan rawat jalan di Poli Anak, namun seluruh pasien dapat ditangani dengan baik di RSD dr Soebandi Jember.
"Biasanya penyebab diare karena kurangnya kesadaran orang tua dan anak untuk menjaga kebersihan seperti mencuci tangan sebelum makan dan jajan di sembarang tempat," katanya.
Sementara Humas Dinas Kesehatan Jember, Yumarlis mengatakan peralihan antara musim kemarau dan musim hujan biasanya disertai oleh beberapa penyakit antara lain infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), diare, dan demam berdarah dengue (DBD).
"Perubahan cuaca dari panas ke dingin dan suhu yang lembab umumnya membuat tubuh menjadi kurang nyaman, sehingga rentan terkena penyakit," tuturnya.
Menjaga kebersihan lingkungan, lanjut dia, merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah penyakit yang disebabkan virus karena dengan kondisi lingkungan yang sehat akan berdampak baik bagi kesehatan keluarga.
"Di samping kebersihan sanitasi, faktor perilaku juga menentukan dalam hal kesehatan, sehingga pola hidup sangat mempengaruhi kesehatan seseorang," katanya.
Ia mengimbau warga Jember mewaspadai penyakit diare dan demam berdarah selama musim hujan di kabupaten setempat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012