Warga dari berbagai daerah antusias menyaksikan pagelaran Dhoho Night Carnival 2025 yang digelar di Kota Kediri, Jawa Timur.

Salah seorang warga, Ana mengaku ia bersama keluarga datang menonton langsung pertunjukan ini. Ia senang karena karnaval ini seru dan meriah.

"Rasanya senang,  seru dan meriah. Bisa melihat kreasi dari berbagai macam daerah juga," kata Ana, warga Kediri, Sabtu malam.

Warga lainnya, Ari juga mengaku senang. Ia juga bersyukur dalam kegiatan ini cuaca tidak hujan, sehingga bisa lebih nyaman menikmati pertunjukan.

"Banyak pertunjukan dan semua seru. Semoga kegiatan ini berlangsung setiap tahun," kata.

Pemerintah Kota Kediri  menggelar Dhoho Night Carnival (DNC). Kegiatan ini mengusung tema “Glow Green 2025”.

Dalam acara ini menghadirkan parade kostum spektakuler yang penuh warna dalam nuansa hijau ramah lingkungan.

Ada berbagai unsur yang ikut serta. Selain dari jajaran Pemkot Kediri, juga daerah lainnya termasuk unsur swasta. Salah satu kontingen adalah dari PT Gudang Garam Tbk. 
 
Kepala Bidang Humas PT Gudang Garam Tbk, Iwhan Tri Cahyono menjelaskan pihaknya ikut serta dalam kegiatan ini sebagai komitmen perusahaan dalam melestarikan budaya dan mempromosikan pesan keberlanjutan lingkungan yang sejalan dengan tema “Glow Green 2025”.

“Melalui tema Samudra Kasetya, kami ingin menghadirkan keindahan legenda Nusantara yang bukan hanya menampilkan visual memukau, tetapi juga menyampaikan pesan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas,” ujar Iwhan.

Ia menjelaskan, dalam semangat “Glow Green” yang menekankan keharmonisan antara manusia dan alam, perusahaan menghadirkan karya berjudul “Samudra Kasetya: Janji Abadi di Laut Selatan”.

Dirinya menjelaskan, makna Kasetya dalam Bahasa Jawa berarti kesetiaan, menggambarkan ikatan spiritual abadi antara Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul, sang Ratu Laut Selatan.

Dalam pagelarannya, kisah tersebut memadukan keindahan visual, kekuatan musik tradisional, dan filosofi Budaya Jawa dalam kemasan modern dan ramah lingkungan.

Penonton diajak menyelami perjalanan spiritual Panembahan Senopati, seorang raja muda yang mencari restu alam semesta untuk mendirikan Kerajaan Mataram. 

Pencarian itu membawanya pada pertemuan dengan Nyi Roro Kidul dalam kisah cinta, kesetiaan, dan kekuasaan yang melampaui batas dunia.

Pertunjukan tersebut dibuka dengan adegan semedi Panembahan Senopati di bawah cahaya purnama. Kemudian ada visual kabut lembut menyelimuti panggung, diiringi suara ombak dan gamelan yang mendayu. 

Selanjutnya,  muncul sosok Nyi Roro Kidul berbalut busana hijau zamrud. Ia mengajak Senopati menembus gerbang samudra menuju istana bawah laut. 

Di sanalah terjadi pernikahan spiritual, sebuah penyatuan dua dunia yang melahirkan keseimbangan antara darat dan laut. Dalam momen sakral itu, Nyi Roro Kidul berpesan bahwa kekuatan sejati bukan dari pedang, melainkan dari keseimbangan antara darat dan laut. 

Dalam atraksinya, juga ada para penari Bedhaya Ketawang yang merupakan simbol kehadiran gaib sang Ratu Laut.

Adegan berikutnya menggambarkan kejayaan Mataram. Ki Juru Martani, sang penasihat bijak, menyebarkan kabar bahwa Panembahan Senopati telah memperoleh restu dari langit dan laut.  

Pementasan tersebut diakhiri dengan Panembahan Senopati berdiri di tepi pantai dan terdengar suara Nyi Roro Kidul di antara debur ombak dan berbisik, “Selama engkau menepati janji, laut akan selalu bersahabat denganmu".
 
Seluruh elemen visual dalam pementasan digarap dengan detail. Laut Selatan dihadirkan lewat permainan kabut dan efek cahaya biru-kehijauan yang berkilau lembut. 

Sedangkan istana bawah laut bersinar dengan warna toska dan emas, sementara busana para pemain dirancang dari bahan ramah lingkungan dengan detail yang merepresentasikan kekuatan spiritual dan keseimbangan alam.
 
Iwhan menegaskan bahwa Dhoho Night Carnival 2025 bukan sekadar parade budaya, melainkan panggung kolaborasi antara tradisi, seni, dan kepedulian terhadap lingkungan. 

Melalui kisah “Samudra Kasetya”, PT Gudang Garam Tbk dan Pemerintah Kota Kediri berharap generasi muda terus terinspirasi untuk menjaga warisan budaya dan menumbuhkan kesadaran pentingnya hidup selaras dengan alam. (*) 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025