Surabaya - Inflasi Jawa Timur mencapai 0,21 persen selama bulan November 2012 karena terjadi kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok, terutama daging sapi di provinsi Jatim pada bulan tersebut. "Contoh, kenaikan harga 0,44 persen pada kelompok bahan makanan," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur, Irlan Indrocahyo, di Surabaya, Senin. Sementara, jelas dia, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau meningkat 0,37 persen selama November 2012. Bahkan, kelompok transportasi, komunikasi, jasa/keuangan meningkat 0,16 persen. "Lalu, kelompok kesehatan 0,15 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04 persen," ujarnya. Selama November 2012, sebut dia, inflasi tertinggi di Jatim terjadi di Surabaya sebesar 0,25 persen. Posisi berikutnya, Probolinggo 0,24 persen, Malang 0,23 persen, Madiun 0,17 persen, Sumenep 0,13 persen, dan Kediri 0,05 persen. "Inflasi terendah di Jember dengan 0,03 persen," katanya. Mengenai komoditas pemberi sumbangan terbesar terhadap inflasi di Jatim, contoh dia, daging sapi, bawang merah, bawang putih, angkutan udara, gula pasir, wortel, dan beras. "Terkait laju inflasi Jatim tahun kalender Januari-November 2012 mencapai sebesar 3,93 persen sedangkan laju inflasi 'year on year/YoY' antara November 2011-November 2012 mencapai 4,56 persen," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012