Jakarta (ANTARA) - WWF menggandeng organisasi Pramuka dunia mengupayakan kesadaran generasi muda untuk mau melakukan aksi pelestarian alam dengan meluncurkan Lencana Panda.

Peluncuran Lencana Panda (Panda Badge) untuk para pramuka yang telah melaksanakan aksi pelestarian alam tersebut dilakukan di Jambore Pramuka Dunia ke-24 di Virginia Barat, Amerika Serikat. Lencana Panda akan menginspirasi lebih dari 50 juta anggota Pramuka di 224 negara di seluruh dunia untuk membuat perubahan positif di komunitas mereka.

“WWF-Indonesia melihat pemuda/pemudi adalah masa depan Bangsa Indonesia. Oleh karenanya, pengetahuan, pendidikan dan aksi tentang konservasi alam dan lingkungan di Indonesia perlu secara terus-menerus diberikan dan distimulasi kepada mereka,” kata CEO WWF-Indonesia Rizal Malik dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Jumat.

Anggota Pramuka, menurut dia, merupakan anak muda yang bersemangat dan pantang menyerah yang dapat berperan aktif dalam menjaga bumi ini, sehingga banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dapat dikontribusikan ke depannya.

Sesuai dengan pesan wasiat pendiri Pramuka Lord Baden-Powell bahwa dengan mempelajari alam kita akan tahu betapa Tuhan telah menciptakan alam yang indah dan menakjubkan untuk dinikmati. Usahakan dunia ini berada dalam keadaan yang semakin baik dari saat ini, lanjut Rizal.

Persoalan lingkungan hidup merupakan hal mendasar bagi Pramuka yang anggotanya merupakan anak-anak dan remaja di seluruh Indonesia. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah lama mengadopsi persoalan pelestarian lingkungan hidup dalam kurikulum pendidikan kepramukaan.

Pada tahun 1995 misalnya, ke luar Keputusan Kwartir Nasional Nomor 151 tentang Syarat dan Gambar Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Lingkungan Hidup dan Petunjuk Pelaksanaanya, ujar Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Komjen Pol (Purn) Drs Budi Waseso.

Syarat kecakapan saat ini meliputi pengenalan alam, pelestarian fungsi sumber daya, wisata lingkungan, konservasi tanah, konservasi iklim, pengamatan ekosistem, konservasi keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, dan pemasyarakatan peraturan lingkungan, lanjutnya.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan WWF-Indonesia menyatakan berkolaborasi dalam pendidikan lingkungan dan konservasi yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman pada 27 Juni 2019.

Ada tiga tujuan Nota Kesepahaman tersebut, pertama, optimalisasi penggunaan pengetahuan, kapasitas dan sumber daya yang dimiliki kedua belah pihak untuk mendukung program pencapaian AICHI target dan kerja konservasi di Indonesia. Kedua, pemberdayaan dan peningkatan kapasitas sumber daya dalam rangka pencapaian tujuan kerja sama dan program yang dijalankan bersama.

Ketiga, publikasi dan diseminasi hasil-hasil kegiatan dan pembelajaran bersama kepada masyarakat melalui media elektronik atau media lainnya yang relevan.

 

 

 

 

 

 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019