Batam (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau memastikan Kota Batam dalam kondisi aman, tidak seperti kabar yang beredar melalui pesan aplikasi bahwa terjadi pertikaian dan kerusuhan di kota itu.

"Itu hoax. Tidak ada kejadian kerusuhan di Batam. Batam dalam situasi kondusif sekali," kata Kepala Bidang Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga di Batam, Selasa.

Ia menegaskan kabar yang dilengkapi sejumlah foto mengerikan itu adalah bohong.

Erlangga meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi bohong. Apalagi yang dapat menyebabkan keresahan dan gangguan ketertiban. "Saya harapkan masyarakat tidak menyebarkan isu yang jauh dari fakta dan kebenaran," kata dia.

Masyarakat diminta bersikap dewasa dan bijaksana menyikapinya kabar-kabar yang belum terkonfirmasi kebenarannya. "Penyebaran berita hoax akan berimplikasi dengan pelanggaran hukum," tegasnya.

Pemerintah Kota Batam juga membantah telah terjadi kerusuhan di kota itu, hingga menyebabkan banyak korban meninggal, seperti isyu yang beredar di Malaysia.

"Itu kabar bohong. Batam aman dan damai," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata.

Ia menyangkal semua kabar yang ramai beredar melalui pesan aplikasi warga Malaysia.

Ardi memastikan foto-foto korban kerusuhan yang beredar di Malaysia bukan terjadi di kota tujuan wisata itu. "Batam aman dan kondusif, sangat nyaman. Saya mengajak seluruhnya untuk berkunjung ke Batam dan menikmati keindahan Batam," kata Ardi.

Baca juga: DPRD Kepri desak ekspor ulang 49 kontainer limbah
Baca juga: Pembangunan Bendungan Sei Gong rampung, atasi kebutuhan air baku Batam
Baca juga: Nasabah Bank Mandiri Batam ikut panik saldo nol


Sementara itu, kabar kerusuhan terjadi di Batam beredar luas di Malaysia. Bahkan, sejumlah warga dan wartawan Malaysia sempat mengofirmasi rumor itu kepada ANTARA di Batam.

Ketua Wartawan Nasional Akhbar Sinar Harian mengatakan isu itu viral di Malaysia.Dalam pesan berantai di Malaysia, ada imbauan agar warga setempat tidak berkunjung ke Batam karena ada peristiwa menegangkan di masyarakat.

Info itu juga dilengkapi gambar-gambar korban berdarah dan sejumlah pria dalam posisi telungkup.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019