Sosialisasi kepada pengendara ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan PT KAI divre Sumbar agar masyarakat bisa lebih berhati-hati diperlintasan kereta api
Padang (ANTARA) - PT KAI divre Sumatera Barat bersama komunitas pecinta kereta api setempat melakukan sosialisasi keselamatan berkendara di perlintasan sebagai langkah antisipasi terjadinya kecelakaan di titik rawan tersebut.

"Sosialisasi kepada pengendara ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan PT KAI divre Sumbar agar masyarakat bisa lebih berhati-hati diperlintasan kereta api," kata Asisten Manejer Pengamanan PT KAI divre II Sumbar, Indra di Padang, Sabtu.

Sasaran dalam kegiatan tersebut adalah pengendara yang berhenti saat kereta api melintas di perlintasan sebidang Tabing, Kecamatan Koto Tangah.

Meski waktunya relatif singkat, namun dengan spanduk dan stiker yang dibagi-bagikan diharapkan bisa menjadi perhatian bagi pengendara yang melintas.

Apalagi saat pembagian stiker itu juga ada maskot menyerupai kereta api yang menyertai petugas dan komunitas pecinta kereta api sehingga bisa lebih menarik perhatian pengendara.

"Kami berharap sosialisasi ini bisa menggugah kesadaran pengendara agar makin berhati-hati di perlintasan," katanya.

Sementara itu Ketua Komunitas Pecinta Kereta Api Divre II Sumbar (KPKD2SB) Anggi Andrian menyebut pihaknya mendukung penuh upaya PT KAI untuk memberikan pemahaman terkait keselamatan itu kepada masyarakat.

Selama ini KPKD2SB menurutnya telah melakukan sosialisasi secara swadaya. Namun sekarang mendapat bantuan dan sokongan dari PT KAI sehingga kegiatan yang dilakukan menjadi lebih terarah.

KPKD2SB, menurut dia, memiliki anggota puluhan orang dengan latar belakang berbeda. Ada mahasiswa, swasta bahkan TNI.

Latar belakang yang beragam itu menjadi salah satu kekuatan komunitas karena jangkauan sosialisasi juga bisa lebih luas.

Data PT KAI Sumbar saat ini terdapat 325 perlintasan sebidang di provinsi itu. Dari jumlah itu hanya 22 perlintasan yang resmi dan memiliki penjaga.

Ssbanyak 25 perlintasan tidak resmi yang memiliki plang tetapi tidak punya penjaga. Dan 278 perlintasan liar tanpa penjaga.
​​​​​​
Baca juga: Jalur kereta tertua di Sumbar "dibangkitkan" dari "kubur"
​​​​​​

Baca juga: Pengaktifan jalur kereta api di Sumbar dukung pariwisata
​​​​​​
​​​​​​
Baca juga: Masyarakat Sumbar makin minati transportasi kereta api


 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019