Jakarta (ANTARA) - Pabrikan moge (motor gede) Harley-Davidson tidak ketinggalan dalam hiruk pikuk tren kendaraan ramah lingkungan, dengan memperkenalkan motor listrik teranyarnya LiveWire. Lalu apakah khas suara mesin Harley hilang?

“Suara bising yang kamu dengar akan menjadi jantung balapmu,” demikian slogan yang diberikan pabrikan motor AS ini untuk LiveWire guna menyakinkan penggemar Harley-Davidson bahwa suara mesin motor listrik ini tetap “garang”.

Motor yang dibanderol 29.799 dolar atau sekira Rp421,4 juta ini, mengutip spesifikasi yang dirilis Harley-Davidson, Senin, dapat melaju dari 0-100 km per jam dalam waktu hanya 3 detik saja.

Sebagai versi bertenaga baterai listrik, LiveWire tidak dilengkapi dengan kopling dan roda gigi.

“Dapatkan kekuatan instan saat Anda memutar throttle. Tidak ada kopling untuk dilepas. Tidak ada roda gigi untuk dijalankan. Yang Anda lakukan hanyalah menggerakkan pergelangan tangan Anda dan lepas landas,” kata Harley-Davidson.
Motor listrik Harley-Davidson LiveWire. (ANTARA News/Harley-Davidson)


Harley-Davidson LiveWire memiliki baterai bertegangan tinggi (atau RESS; Sistem Penyimpanan Energi yang Dapat Diisi Ulang) yang terdiri dari sel-sel lithium-ion yang dikelilingi oleh selubung aluminium bersirip.

Baterai tegangan tinggi ini membuat LiveWire bisa menjangkau 140 mil (225 km) untuk satu kali pengisian daya penuh baterai.

Sementara pada kondisi lalu lintas tersendat atau macet, motor ini mampu menjangkau 88 mil (142 km).

Jika daya baterainya diisi dengan pengisian standar di rumah, ini akan terisi penuh dalam pengisian semalam. Dan, untuk pengisian yang lebih cepat, pengguna bisa mengunjungi stasiun pengisian cepat DC Level 3—belum tersedia di Indonesia.

Dengan teknologi pengisian Level 3, baterai LiveWire terisi 80 persen dalam waktu 40 menit dan 100 persen dalam satu jam.

LiveWire dilengkapi dengan sistem Kontrol Chassis Elektronik (ECC). Fungsi terpisah ECC bekerja bersama untuk memberi pengendara lebih banyak kepercayaan dan kontrol dalam situasi yang kurang ideal.

ECC mengelola Sistem Anti-lock Braking (ABS), Sistem Kontrol Traksi (TCS) dan Sistem Kontrol Slip-Tarik Torsi (DSCS) dengan memodulasi torsi yang tersedia di roda belakang.

Hal itu menggabungkan kontrol elektronik dan hidraulik jika diperlukan, memanfaatkan unit pengukuran inersia enam-sumbu (IMU) terbaru dan teknologi sensor ABS.
Motor listrik Harley-Davidson LiveWire. (ANTARA News/Harley-Davidson)


Terdapat layar lumayan besar di tengah stang kemudi LiveWire, dan sistem itu terhubung dengan jaringan seluler dengan teknologi Panasonic. Pengguna bisa terhubung dari jarak jauh dengan motor melalui telepon pintar dan aplikasi Harley-Davidson terbaru.

Pengguna dapat memeriksa indikator-indikator vital kendaraan, seperti status pengisian daya baterai, lihat lokasinya di peta, dan mendapatkan peringatan ketika motor ditabrak, dirusak, atau dipindahkan.

Dari sisi desain, LiveWire sangat berbeda dari kebanyakan motor Harley-Davidson. Motor ini seperti kebanyakan motor sport bergaya futuristik lainnya, lebih ramping, tidak begitu panjang, dan simpel. Hanya pada tabung tempat konektor pengisian daya listrik yang didesain seperti tangki bahan bakar motor-motor Harley-Davidson sebelumnya.

Baca juga: Harley-Davidson serius garap skuter listrik

Baca juga: Harley-Davidson perkenalkan dua motor listrik konsep

Baca juga: ABS dan ESC bakal jadi fitur standar sepeda motor AS
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019