Silaturrahim dan rekonsilitasi sangat penting untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa yang terbelah selama pemilu
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan seluruh elemen bangsa agar mempererat silaturahim guna mengukuhkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang mengalami polarisasi selama proses Pemilu 2019.

"Silaturrahim dan rekonsilitasi sangat penting untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa yang terbelah selama pemilu," kata Bambang Soesatyo pada acara halalbihalal di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, akibat dari perbedaan pilihan politik dalam Pemilu 2019, berdampak pada dinamika politik di tataran masyarakat yang memanas dan menegangkan. "Selama proses pemilu, masyarakat menjadi terbelah seperti tidak ada lagi persaudaraan dan persahabatan sesama putra bangsa," ucapnya.

Karena itu, politisi Partai Golkar ini mengajak kepada para elite politik dan semua elemen bangsa, untuk senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan, guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk kembali membangun kebersamaan, memperkuat persaudaraan, serta menyerahkan seluruh perselisihan Pemilu kepada mekanisme hukum dan perundang-undangan yang berlaku. "Terlalu mahal harga yang harus dibayar jika perbedaan politik dalam Pemilu harus mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa. Apalagi sampai mengancam keutuhan NKRI," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Bamsoet juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberikan dukungan moral kepada para Hakim Mahkamah Konstitusi dalam mengadili dan memutus perselisihan hasil Pemilu dengan jujur dan adil. "Tidak perlu ada pengerahan massa yang hanya berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat," ujarnya.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII (Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen) ini menjelaskan, silaturahim dan halalbihalal merupakan salah suatu tradisi umat Islam Indonesia yang tidak dijumpai di negara-negara lainnya. "Sebagai khasanah budaya, tradisi halalbihalal harus terus ditumbuhkembangkan," jelasnya.

Bamsoet juga menyatakan, atas nama pribadi dan sebagai pimpinan Dewan, dengan tulus dirinya menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin atas segala khilaf dan kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. "Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita, mengampuni segala dosa dan kesalahan kita, serta memasukkan kita ke dalam golongan orang- orang yang bertakwa," tuturnya.

Wakil Ketua Umum DPP Pemuda Pancasila ini juga berpesan agar semua pihak bisa mengisi hari-hari setelah Ramadhan dengan meningkatkan ibadah dan berbuat kebajikan bagi sesama. "Tidak ada istilah libur dalam beramal sholeh, tidak ada istilah pensiun dalam beribadah, dan tidak ada istilah cuti dalam berbuat kebaikan. Semua itu dilakukan dalam rangka pengabdian kepada bangsa dan negara," katanya.

Bamsoet juga mengingatkan, kepada para anggota DPR RI, yang saat ini berada dalam bulan-bulan terakhir masa bakti DPR periode 2014-2019. "Marilah kita jalani kerja-kerja kedewanan dengan kinerja dan prestasi yang membanggakan, sebagai 'legacy' dan warisan untuk kemajuan bangsa dan negara," tegas Bamsoet.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019