Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Rita Pranawati meminta masyarakat memahami kesulitan seorang ibu yang bepergian bersama bayinya 

"Ketika seseorang berumah tangga dan memiliki anak, dia akan merasakan bagaimana kesulitan seorang ibu bepergian bersama bayinya. Diharapkan masyarakat bisa lebih berempati," kata Rita saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Rita mengatakan penghargaan terhadap anak perlu dimiliki oleh seluruh anggota masyarakat. Pasalnya pengasuhan anak sesungguhnya juga perlu dilakukan oleh semua anggota masyarakat.

Karena itu, semua orang perlu menyadari bahwa anak, terutama bayi, belum bisa berkomunikasi dengan orang tua dan orang-orang di sekitarnya.

"Bayi hanya bisa menangis dan bahasa tubuh lainnya untuk mengungkapkan perasaannya," tuturnya.

Karena itu, bila di tempat publik, termasuk di dalam kendaraan umum seperti pesawat, orang-orang justru perlu membantu seorang ibu agar tetap tenang dalam menangani bayinya.

Bantuan dalam bentuk apa pun yang mungkin dilakukan akan sangat menolong seorang ibu yang bayinya menangis, daripada mengungkapkan perasaan pribadi bahwa tangisan bayi tersebut mengganggu.

"Manusia, dalam hal ini bayi, memiliki harkat dan martabat yang perlu dijaga," jelas Rita.

Sebelumnya, pesinetron Angela Gilsha menjadi perhatian warganet karena mengungkapkan kekesalannya media sosial terhadap seorang bayi yang menangis di dalam pesawat melalui media sosial.

Kejadian tersebut juga sempat menjadi pemberitaan sebuah media daring di luar negeri. Angela Gilsha telah meminta maaf atas unggahannya di media sosial tersebut. 

Baca juga: Widi Mulia: Wajar jika anak kecil menangis di pesawat
Baca juga: Suara mesin mobil bisa tenangkan bayi menangis
Baca juga: Mengapa bayi suka digendong ibunya

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019