Jakarta (ANTARA) - Kakorlantas Irjen Pol Refdi Andri bersama Dirjen Perhubungan Darat, Direktur Jasa Marga, Asosiasi Pengusaha Rest Area dan mitra terkait lainnya mengadakan rapat evaluasi setelah sehari pemberlakuan sistem satu arah atau one way saat arus balik Lebaran 2019.

One way telah diterapkan sejak 7 Juni 2019 sepanjang 344 kilometer dimulai dari Tol Trans Jawa kilometer 414 Kalikangkung sampai kilometer 70 Cikampek Utama.

Dengan diberlakukannya one way saat arus balik, Kakorlantas Refdi tidak menampik bahwa akan berakibat pada penumpukan kendaraan selepas batas akhir one way. Namun kakorlantas bersama mitra terkait akan memaksimalkan upaya untuk mengurai kepadatan.

"Kami semua jajaran lalu lintas di kewilayahan dan mitra terkait akan lakukan optimalisasi dan peningkatan (pengerahan) personel," kata Irjen Refdi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/6) malam.

Tak hanya penumpukan di batas akhir one way, Kakorlantas Refdi juga menyebutkan penumpukan arus kendaraan juga disebabkan adanya pertemuan arus kendaraan dari arah selatan dan timur dan penuhnya rest area oleh para pemudik yang berada di sepanjang jalur Cikampek-Jakarta.

"Maka dari itu, agar terhindar dari penumpukan arus kendaraan, kami akan optimalisasi pengelolaan rest area, menggunakan semua kekuatan dengan buka tutup rest area agar tidak terjadi kepadatan," kata Refdi.

Ia pun mengimbau kepada para pemudik untuk sebisa mungkin tidak menggunakan rest area di jalur Tol Cikampek-Jakarta.

"Sebisa mungkin masyarakat menggunakan rest area yang berada di timur pada saat one way, karena di kanan kiri jalur rest area timur sarana prasana sangat memadai untuk kebutuhan pengemudi. Ini juga untuk menghindari penumpukan di ruas Tol Cikampek-Jakarta," katanya.

Mantan Karoprovos Divpropam Polri ini mengatakan bahwa untuk mengurai kemacetan, pihaknya juga akan memberlakukan sistem one way dari kilometer 70 hingga kilometer 29.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019