Banjarmasin (ANTARA) - Arus balik  dari hulu sungai atau Banua Anam Kalimantan Selatan tujuan Banjarmasin dan sekitarnya yang menggunakan jasa angkutan penumpang umumnya belum ramai pada H+2 Idul Fitri 1440 Hijriah.

Pewarta di lapangan di Banua Anam tersebut, Jumat, menyebutkan sehubungan dengan belum ramainya arus balik tersebut , para sopir taksi  harus mencari-cari muatan hampir di sepanjang jalan.

Daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong yang berbatasan dengan Kalimantan Timur (Kaltim) serta Kalimantan Tengah (Kalteng).

Sebagai contoh taksi angkutan penumpang umum jenis mini bus/Colt L300 yang berkapasitas 14 orang dari Barabai, ibu kota HST tujuan Banjarmasin (berjarak sekitar 165 kilometer) hanya membawa dua tumpangan.

Oleh sebab itu, di perjalanan - wilayah Hulu Sungai Selatan dua penumpang tujuan Banjarmasin tersebut, sopir pindahkan ke mobil taksi temannya yang sudah bermuatan tiga orang.

Kemudian masih dalam wilayah "Bumi Perjuangan Antaluddin" HSS naik satu penumpang tujuan Banjarbaru, sehingga berjumlah enam orang, tanpa ada tambahan tumpangan lain.

Alasan memindahkan/menyatukan penumpangnya ke mobil teman, karena kalau cuma membawa dua tumpangan ke Banjarmasin, rugi, sebab hanya mendapat Rp120.000, sementara biaya bahan bakar minyak (BBM) mencapai Rp200.000.

"Apalagi mobil kami ini, mobil Barabai, jadi kami harus kembali dari Banjarmasin. Untung kalau ada penumpang dari Banjarmasin ke Barabai yang bisa menutupi biaya BBM," ujar Amat, sopir taksi Colt L300 itu.

Ia memperkirakan, arus balik pemudik lebaran Idul Fitri 1440 H dari Banua Anam mulai ramai besok, Sabtu, 8 Juni 2019 dan puncaknya, 9 Juni, karena pegawai harus masuk kerja kembali, 10 Juni 2019.
 

Pewarta: Sukarli
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019