Konsep rencana pemindahan ibu kota negara atau pusat pemerintahan  tersebut harus betul-betul jelas
Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Suripno Sumas berpendapat, pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia (RI) nanti dulu.

"Sebab Jakarta sebagai Ibu Kota Negara RI mempunyai nilai sejarah tersendiri di mata dunia internasional," ujar pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Selasa.

"Tetapi kalau pemindahan pusat pemerintahan RI ke luar DKI Jakarta mungkin cukup beralasan dan saya bisa sependapat," lanjut alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin bergelar sarjana hukum dan magister bidang ilmu hukum tersebut.

Sebagai contoh karena situasi dan kondisi areal lahan yang tidak memungkinkan untuk pengembangan pembangunan, serta guna mengurangi dari kebisingan heruk-pikuknya ibu kota negara.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu menunjuk contohi jiran Malaysia, Ibu Kota Negara tetap Kualalumpur, kecuali pusat pemerintahannya pindah ke Putra Jaya - sebuah kota yang baru mereka bangun.

"Karena itu konsep rencana pemindahan ibu kota negara atau pusat pemerintahan  tersebut harus betul-betul jelas, sehingga bukan cuma sebuah wacana yang menimbulkan polemik berkepanjangan serta menghabiskan energi, terutama dalam berpikir," ujarnya.

"Dengan kejelasan tersebut juga akan memudahkan tindak lanjut dari perencanaan, baik dari aspek pembiayaan maupun penyiapan pembangunan sarana dan prasarana, serta aspek lain sebagai pendukung," lanjut laki-laki kelahiran tahun 1949 itu.

Mengenai kesiapan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel menjadi pusat pemerintahan RI, dia menyatakan, bukan sekedar mengapresiasi, tetapi bahkan secara moril memberikan dukungan sepenuhnya.

Pasalnya, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu, "Bumi Bersujud" Tanbu memiliki lahan yang cukup luas, sehingga relatif tidak akan terlalu bermasalah untuk membangun perkantoran.

Selain itu, Bumi Bersujud yang merupakan pemekaran Kabupaten Kotabaru, Kalsel tahun 2004 tersebut juga memiliki infrastruktur yang cukup memadai, tinggal mengembangkan atau peningkatan sesuai dengan masa depannya.

Sebagai contoh di Tanbu sudah sejak lama ada pelabuhan laut, yang bukan cuma berupa pelabuhan pantai atau pelabuhan laut biasa, melainkan pula merupakan pelabuhan samudera bisa tempat persinggahan kapal-kapal besar/kapal samudera.

Kemudian Tanbu yang merupakan daerah penerima transmigrasi juga memiliki bandar udara yaitu Bandara Bersujud Batulicin (ibu kota kabupaten tersebut sekitar 270 kilometer timur Banjarmasin).

Begitu pula gangguan kabut asap pada musim kemarau panjang relatif tidak bertahan lama atau tak sampai mengganggu penerbangan, karena dekat dengan laut.

"Oleh karena itu, dengan melihat beberapa aspek pendukung, sehingga saya berpendapat, Tanbu cocok untuk tempat pemindahan pusat pemerintahan RI," demikian Suripno Sumas.

Baca juga: Pengamat: Kaltim berpeluang besar jadi ibu kota negara

Baca juga: REI siap untuk mendukung pembangunan ibu kota baru

Pewarta: Sukarli
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019