Siak, Riau (ANTARA) - Sebanyak 321 narapidana dan tahanan dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas II B Siak Sri Indrapura, Provinsi Riau, sudah dipindahkan ke tempat penahanan atau lembaga pemasyarakatan di kabupaten/kota lain di provinsi ini pasca-kerusuhan pada Sabtu dini hari.

"Sebanyak 321 dievakuasi ke kabupaten/kota lain yakni ke Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Bengkalis dan Dumai," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Siak, Kompol Abdullah Hariri di Siak.

Rinciannya, ke Lapas perempuan di Pekanbaru 26 orang, Lapas Pekanbaru (152 orang), Rutan Anak Rumbai Pekanbaru (12 orang). Selanjutnya ke Lapas Bangkinang ( 81 orang), ke Lapas Bengkalis (45 orang), dan ke Lapas Dumai (5 napi).

Oleh karena itu, lanjut Wakapolres masih ada 290-300 yang masih di Rutan Siak, Gedung Maharatu, dan di Markas Kepolisian Sektor Siak. Rencananya petang ini akan dievakuasi semuanya.

"Karena tidak memungkinkan lagi Rutan ini dihuni oleh narapidana," imbuh Wakapolres Siak.

Sementara, untuk narapidana yang masih kabur diperkirakan saat ini berjumlah 25 orang. Mereka masih dalam pencarian petugas baik dari petugas di wilayah Siak maupun dari luar bersama juga dengan masyarakat membantu.

Sebelumnya jumlah warga binaan di Rutan Siak adalah 648 orang, dan itu termasuk kelebihan kapasitas. Pasalnya kapasitas rutan seharusnya hanya untuk 125 orang.

Pantauan di lapangan terlihat banyak anggota keluarga warga binaan memadati Rutan Siak. Ada yang sambil berurai air mata ketika keluarga bisa bertemu dan akhirnya dievakuasi ke kabupaten/kota lain.

Tidak hanya itu, bahkan ada juga yang belum bertemu dengan anggota keluarganya yang menjadi warga binaan. Salah satunya, Emy yang mengaku dari Perawang sejak pagi belum bertemu suaminya yang menjadi narapidana.

"Belum bertemu, di Gedung Maharatu katanya juga tidak ada. Mungkin masih di dalam Rutan Siak, takutnya ikut kabur tapi saya harap tidak. Tunggu saja dulu," ujarnya.
 

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019