Seharusnya PAD daerah lebih besar dari pada dana perimbangan, namun nyatanya secara nasional dana perimbangan lebih dominan yaitu mencapai 60,89 persen
Pariaman (ANTARA) - Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Agus Fatoni meminta pemerintah daerah (Pemda) kreatif untuk menggali potensi objek pendapatan guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Seharusnya PAD daerah lebih besar dari pada dana perimbangan, namun nyatanya secara nasional dana perimbangan lebih dominan yaitu mencapai 60,89 persen," kata dia saat sosialisasi pengelolaan keuangan daerah dan optimalisasi PAD Kota Pariaman, Sumatera Barat, Jumat.

Ia mengatakan untuk meningkatkan PAD tersebut pemda dapat melakukan dengan meningkatkan objek yang sudah ada dan memperluas objek yang belum dipungut.

Ia menjelaskan meningkatkan objek sudah ada yaitu jika di suatu daerah ingin meningkatkan PAD dari perhotelan maka jumlah hotel dan kunjungan harus ditingkatkan.

Sedangkan memperluas objek yang belum dipungut yaitu peningkatan distribusi pajak yang dihasilkan dari hotel tersebut.

Ia menyampaikan meski selama ini pemda sudah berupaya melakukan hal tersebut namun kenyataannya masih ada ruang untuk meningkatkan PAD.

Ruang yang dimaksud yaitu dengan meningkatkan sarana, sumber daya manusia, pengawasan, data, dan wajib pajak.

Sementara itu Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan pihaknya terus mengupayakan meningkatkan PAD yang mana realisasinya hingga saat ini untuk 2019 telah mencapai Rp35 milar.

Ia menyampaikan untuk meningkatkan PAD tersebut yaitu dengan peningkatan sumber daya manusia dan kapasitas teknologi di antaranya penerapan kota pintar.

"Untuk itu perlu diselenggarakan sosialisasi ini agar pengelolaan keuangan dan PAD menjadi lebih baik," katanya

Pada sosialisasi tersebut, lanjutnya pihaknya juga dapat mengetahui tentang aturan pengelolaan keuangan terbaru.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019