Palu (ANTARA) - Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu masih menyiagakan personelnya guna membantu warga pascabanjir menerjang sejumlah desa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Kepala Kantor SAR Palu Basrano di Palu, Senin (29/4) mengatakan, hingga kini belum ada proses evakuasi dilakukan, Karena warga sudah mengungsi ke tempat lebih aman.

"Tinggi permukaan air sementara sudah surut, meski begitu kami tetap siaga dibantu personel TNI dan Polri," ungkapnya.

Dilaporkan, hingga senin malam ini pukul 22.37 WITA hujan masih mengguyur wilayah Sigi dan sekitarnya, Basarnas belum melakukan penambahan peraonel.
"Sebelumnya kami sudah mengerahkan dua tim ke lokasi banjir, dari dua tim itu peraonel kami berjumlah 13 orang, " tambahnya.

Hujan deras mengguyur Kabupaten Sigi sejak Minggu 28 April 2019, membuat debit air semakin besar, akibatnya sejumlah desa di kabupaten itu dilanda banjir bandang yang merusak puluhan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.

Di Kecamatan Dolo Selatan tiga desa terdampak banjir bandang yakni Desa Balongga, Walatana dan Bangga. Dari tiga desa dua diantaranya cukup parah yakni Desa Walatana dan Bangga.

"Pascabanjir kebutuhan mendesak berupa makanan, maupun tempat tinggal warga, karena rumah mereka banyak tertutup lumpur bahkan tinggi lumpur hampir menutupi sebagian dinding rumah warga, " tuturnya.

Di kecamatan Dolo Selatan, paparnya, berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sigi dan kepolisian setempat, Desa Balongga terdapat 36 unit rumah rusak dan 174 jiwa mengungsi dari 47 kepala keluarga.

Sedangkan Desa Bangga, 500 unit rumah warga terendam material lumpur, demikian Desa Walatana terdapat 42 kepala keluarga mengungsi ke tempat yang aman.

Selain Kecamatan Dolo Selatan, banjir juga menerjang dua kecamatan lain di Sigi diantaranya Desa Omu terdapat lima unit rumah warga hilang terseret banjir dan 23 unit lainnya terendam air.

Selain itu, 10 hektare lahan perkebunan dan sawah rusak, akses jalan poros Palu-Kulawi putus dan tertimbun longsor, akibatnya moda trasportasi lumpuh serta 30 kepala keluarga terpaksa mengungsi.

Demikian Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, lima rumah terendam banjir, satu orang dinyatakan hilang saat berada di kebun di desa tersebut yang diketahui merupakan warga Desa Bangga.

Pewarta: Muhammad Arshandi/Ridwan
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019