Manokwari (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manokwari, Provinsi Papua Barat dan Panitia Pemilihan Distrik Manokwari Barat mengakui salah menerima informasi terkait adanya anggota KPPS di daerah tersebut meninggal dunia.

"Informasi meninggal itu tidak benar, ibunya sendiri yang datang memberikan klarifikasi kepada komisioner KPU Manokwari," kata Ketua KPU Provinsi Papua Barat Amus Atkana di Manokwari, Rabu.

Anggota KPPS di tempat pemungutan suara atau TPS 002 Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari yang bernama Safiudin tersebut benar mengalami sakit akibat kelelahan saat menyelenggarakan Pemilu serentak 17 April lalu, namun yang bersangkutan tidak meninggal. Saat ini yang bersangkutan masih di Makassar dan masih dalam proses pemulihan.

Amus mengutarakan, yang bersangkutan benar mengalami sakit diduga karena kelelahan saat menyelenggarakan Ppemilu serentak pada Rabu (17/4). Anggota KPPS itu memang sempat menjalani perawatan di rumah sakit Manokwari.

Hal serupa disampaikan Sekretaris KPU Kabupaten Manokwari, Rustam Efendi. Ibu kandung Safiudin sudah mengklarifikasi informasi yang ia sampaikankan sebelumnya kepada PPD dan Komisioner.

"Informasi meninggal itu tidak benar. Memang dia di Makassar masih sakit dan saat ini sedang dalam proses pemulihan," kata Rustam.

Andi Sari Manggabarani, ibu kandung Saifuddin dalam klarifikasinya mengakui adanya kesalahan informasi yang sebelumnya ia sampaikan kepada PPD. Saat itu ia mengira anaknya yang meninggal, namun rupanya bukan,  tapi yang meninggal adalah tetangganya di Makassar.

Andi Sari menjelaskan, anaknya kelelahan saat menyelenggarakan pemilu. Safiuddin pun sakit dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit Manokwari.

"Dia dibawa ke Sulawesi itu bukan karena dirujuk, tapi untuk berobat di sana," katanya.

Sementara, Andi Sari tetap berada di Manokwari, karena dia harus melaksanakan tugasnya sebagai Ketua KPPS di Kampung Udopi.

Saat itu Andi memperoleh kabar dari keluargnya di Makassar bahwa ada yang meninggal, karena panik ia berfikir yang meninggal tersebut anaknya.

Belakangan baru diketahui bahwa yang meninggal itu ternyata orang lain. Saat itu juga ia datang ke lokasi pleno rekapitulasi PPD Manokwari Barat untuk menyampaikan klarifikasi karena berita meninggalnya Safiuddin sudah beredar luas di media massa.

"Ada whatsapp dari keluarga saya di Makassar bahwa ada yang meninggal. Ini jadi sangkaan saya, itu anak saya karena nama juga sama Safiuddin,” kata Andi.

Andi menambahkan, ia pun sempat sakit karena kelelahan pada Pemilu serentak ini. Ia bertugas di TPS yang sama dengan Safiuddin.

Pewarta: Toyiban
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019