Jakarta (ANTARA) - Kondisi stamina yang masih bagus pada 20 menit akhir laga, diyakini menjadi kunci wakil Filipina Ceres Negros sukses mempecundangi Persija Jakarta 3-2 dalam laga lanjutan penyisihan Grup G Piala AFC 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (23/4).

"Kami memiliki stamina yang membuat para pemain mampu membalikkan keadaan. Kami juga bisa mengendalikan tempo dan menguasai pertandingan," ujar asisten pelatih Ceres Negros Slobodan Klacar dalam jumpa pers purnalaga.

Klacar, yang juga merangkap tugas sebagai pelatih fisik, mengaku selalu memperhatikan kebugaran para pemainnya.

Ia juga menilai para pemainnya sukses menjalankan taktik dan berkomunikasi dengan baik sehingga dapat menuntaskan laga dengan kemenangan meski sempat tertinggal dua gol dari tuan rumah hingga menit ke-70.

"Kami memiliki banyak pemain berusia 30 tahun ke atas. Namun mereka dapat menyiasati kondisi fisik dengan menjalankan taktik dan berkomunikasi dengan baik antarpemain. Jika itu sudah dilaksanakan, maka kebugaran dapat digeser menjadi prioritas ketiga," kata Klacar.

Baca juga: Persija takluk dari Ceres Negros 2-3 setelah buang keunggulan dua gol

Baca juga: Persija menolak kibarkan bendera putih di Piala AFC


Pemain Ceres Negros Bienvenido Maranon sempat kesulitan meladeni tekanan yang dilancarkan Persija pada babak pertama, beruntung mereka bisa turun minum dalam keadaan imbang nirgol.

"Saya bahagia untuk rekan-rekan atas hasil ini," tutur Maranon.

Setelah tertinggal lebih dulu akibat gol Sandi Sute pada menit ke-49 dan Bruno Matos 18 menit kemudian, Ceres Negros bangkit pada 20 menit terakhir pertandingan.

Gol-gol Miguel Tanton, Maranon dan Mike Ott berhasil membalikkan keadaan untuk meraih kemenangan 3-2 serta memantapkan posisinya puncak klasemen Grup G.

Selain itu mereka juga memastikan diri lolos ke semifinal zona ASEAN, sementara peluang Persija (4) yang tertahan di urutan ketiga kian tipis.

Baca juga: Kapten Persija merasa kurang tanpa Jakmania

Baca juga: Ivan Kolev kecewa kepada Silvio Escobar


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019