Samarinda (ANTARA) - Calon Presiden RI, Prabowo Subianto, mengajak masyarakat Kalimantan Timur untuk ikut menjaga Tempat Pemungutan Suara ( TPS) pada hari pencoblosan 17 April 2019 mendatang, demi menciptakan pemilu yang bersih dan menghindari praktik kecurangan.

Prabowo menilai upaya akal - akalan di negeri ini sudah terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, bahkan sepak bola di tingkat kecamatan pun ikut mempertontonkan sebuah kebohongan.

"Ingat Pemilu tahun ini sangat menentukan nasib anak- anak dan cucu kita semua, kita harus menjaganya dari praktik kecurangan, apakah masyarakat siap," kata Prabowo dalam orasi politiknya di GOR Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu sore (17/3).

Menurut calon Presiden nomor urut dua itu, potensi terjadinya kecurangan pada saat pencoblosan sangat besar, sehingga masyarakat harus menjaganya jangan sampai Pesta Demokrasi di Indonesia dirusak oleh kecurangan politik oleh pihak yang bertangung jawab.

"Jangan sampai ada 'Tuyul' yang ikut nyoblos, jangan sampai ada 'setan' yang ikut nyoblos, jangan sampai ada orang gila yang ikut nyoblos, kita semua harus mengawal pemilu tahun ini dari praktik kecurangan," jelas Prabowo.

Menurut Prabowo, pada tanggal 17 April 2019, adalah massa dimana rakyat Indonesia punya kedaulatan tertinggi untuk menentukan nasibnya lima tahun kedepan.

"Saat itu kedudukan kita semua sama, biar jendral, kopral, profesor, nelayan, petani dan buruh, punya hak yang sama yakni satu suara untuk menentukan hak pilihnya, dan saat itulah sejatinya kedaulatan ada ditangan rakyat Indonesia," beber Prabowo.

Ia menilai masyarakat yang ada di Kaltim telah mengerti kondisi bangsa Indonesia saat ini, dan berharap kesempatan untuk menentukan nasib bangsa dan negara kedepan bisa dimaksimalkan dengan sebaik baiknya.

"Saya tahu masyarakat yang ada disini tulus tidak seperti sejumlah politisi di Jakarta yang penuh kebohongan, istilah betawinya 'muke penuh tipu'," kata Prabowo.

Pada kesempatan itu Prabowo juga mengatakan sejatinya Pulau di Kalimantan merupakan pulau terkaya di Dunia, namun sayangnya kekayaan tersebut banyak dilarikan ke luar negeri dan yang menikmatinya hanya segelintir orang, bukan masyarakat secara luas. 

Baca juga: BPN sebut Prabowo-Sandi akan angkat guru honorer dan sediakan anggaran JKN
Baca juga: Prabowo kampanye di Samarinda
Baca juga: Probowo dapat gelar kebangsawanan Istana Kadriah Pontianak


Pewarta: Arumanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019