Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, Kavadya Syska mengharapkan para calon presiden membahas mengenai pentingnya kualitas pangan guna meningkatkan kesehatan masyarakat.

"Para cawapres perlu membahas mengenai upaya meningkatkan kualitas pangan dalam acara debat calon wakil presiden," katanya di Purwokerto, Minggu.

Kavadya Syska yang merupakan Koordinator Program Studi Teknologi Pangan Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto tersebut mengatakan salah satu aspek penting untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan adalah melalui pangan yang sehat.

"Upaya peningkatan ketahanan pangan yang bertumpu pada kuantitas, perlu diiringi oleh upaya peningkatan kualitas pangan," katanya.

Dengan demikian, ketahanan pangan akan memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.

"Pangan perlu diarahkan untuk mencapai tingkat kesehatan dan kebugaran yang optimal. Kesehatan, merupakan salah satu pilar utama yang sangat erat dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga diharapkan akan tercipta sumber daya manusia Indonesia yang tangguh, produktif, dan mampu bersaing pada era globalisasi saat ini," katanya.

Pangan yang sehat, kata dia, perlu seimbang antara komposisi protein, lemak dan karbohidrat, banyak mengandung serat, banyak terdapat kandungan air dan garam mineral dan sebagainya.

Dia menambahkan, perlu upaya peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat terwujud.

Sementara itu, debat calon wakil presiden digelar pada Minggu 17 Maret 2019 dengan tema "Pendidikan, Ketenagakerjaan, Kesehatan, serta Sosial dan Budaya".

Pemilihan Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
 

Baca juga: Peneliti minta data pangan diperbaiki untuk kurangi kesemrawutan impor
Baca juga: Diversifikasi pangan nonberas digalakkan di Yogyakarta


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019