Para tim "trauma healing" dari Kemensos selalu siaga di posko bencana di Labuan Bajo dan rutin mendatangi lokasi pengungsian untuk memberikan pendampingan para korban bencana sehingga tidak lagi trauma
Kupang (ANTARA) - Kementerian Sosial telah menurunkan tim pemulihan trauma untuk memberikan pendampingan psikososial bagi para korban bencana alam banjir dan tanah longsor di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Penanganan bencana alam yang terjadi Kabupaten Manggarai menjadi perhatian pemerintah pusat yang ikut menurunkan tim penanggulangan bencana ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Kemensos juga telah menurunkan tim trauma healing ke daerah itu untuk mendampingi korban bencana yang mengalami trauma," kata Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur, Thomas Bangke ketika dihubungi Antara di Kupang, Selasa.

Menurut dia, tim pemulihan trauma Kemensos sudah berada di Labuan Bajo, Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat sejak Minggu (10/3) untuk melakukan pendampingan terhadap para korban bencana alam yang mengalami trauma akibat bencana alam yang melanda daerah itu pada Kamis (7/3) lalu.

Ia mengatakan, bencana alam yang melanda Kabupaten Manggarai Barat ini menyebabkan delapan korban meninggal serta ribuan warga mengungsi.

Para pengungsi saat ini menempati lokasi pengungsian di aula Kantor Bupati Manggarai Barat, Kapela Melo, Balai Desa Mancan Tangar serta sebagian warga mengungsi secara mandiri kerumah-rumah keluarga di desa-desa sekitar lokasi kejadian.

Tim pemulihan trauma dari Kemensos mulai melakukan pendampingan psikososial para korban yang mengalami trauma di beberapa lokasi pengungsian sehingga tidak mengalami trauma usai terjadinya bencana alam.

"Para tim trauma healing dari Kemensos selalu siaga di posko bencana di Labuan Bajo dan rutin mendatangi lokasi pengungsian untuk memberikan pendampingan para korban bencana sehingga tidak lagi trauma," katanya.

Menurut dia, kehadiran tim pemulihan trauma sangat dibutuhkan agar masyarakat yang menjadi korban bencana tidak lagi merasa trauma.

"Apabila psikologis para korban bencana sudah bisa dipulihkan maka dapat melakukan aktifitas secara baik pasca terjadinya bencana alam bahkan para korban bisa kembali ke rumahnya masing-masing," demikian Thomas Bangke.

Baca juga: Masih putus total, BPJN diminta atasi longsor Ruteng-Labuan Bajo-NTT

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019