Kupang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Nusa Tenggara Timur menaikkan target kemenangan pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma`ruf Amin pada Pemilu 2019 dengan perolehan suara lebih dari 90 persen.

"Target kemenangan ini naik dari sebelumnya 85 persen karena ada perkembangan survei yang kami dapatkan menunjukkan elektabilitas Jokowi di NTT meningkat," kata Ketua DPD I Golkar NTT Melkiades Laka Lena kepada wartawan di Kupang, Sabtu.

Ia menjelaskan, dalam hasil rapat tim kampanye daerah untuk pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Maruf, bersama para pimpinan partai di daerah itu sebelumnya menyepakati target kemenangan sebesar 85 persen suara.

Namun dalam perjalanan, lanjutnya, target ini dinaikkan dengan berbagai perhitungan menjadi lebih dari 90 persen karena hasil survei elektabilitas Jokowi menunjukkan perkembangan yang bagus.

"Sehingga kalau surveinya tinggi maka targetnya juga meski dinaikkan lagi kira-kira di atas 90 persen," ucap Melikades seraya tidak menyebutkan secara terperinci hasil survei yang dimaksudnya.

Pihaknya optimistis target kemenangan ini dapat tercapai dengan dukungan kerja dari berbagai elemen seperti relawan, partai politik, calon legislatif, kepala daerah, dan lainnya.

"Kami juga di lapangan ketemu banyak di sana sini yang mendukung pasangan Jokowi-Maruf," ujarnya.

Ia mengatakan, NTT diperkirakan akan menjadi salah satu basis kemenangan pasangan Jokowi-Ma`ruf tertinggi dari provinsi lain se-Indonesia.

Menurutnya, munculnya berbagai sentimen kelompok tertentu merongrong ideologi Pancasila, membuat warga NTT merasa pilihan terhadap Jokowi bukan terkait kepribadiannya semata.

Warga NTT, lanjutnya, tidak hanya memandang Jokowi sebagai presiden yang sudah banyak membangun daerah setempat dengan berbagai program, ataupun sebagai presiden yang paling sering berkunjung ke NTT yang tercatat sudah delapan kali, melainkan untuk mempertahankan ideologi bangsa dan negara yaitu Pancasila.

"Dari survei yang kami dapatkan menunjukkan bahwa orang NTT memilih Jokowi tidak hanya karena sudah banyak membantu NTT, tapi menganggap bahwa untuk mempertahankan ideologi Pancasila maka NTT harus menang besar untuk memberi pesan bahwa daerah ini adalah bentengnya Pancasila," tuturnya.

Pilpres 2019 diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma`ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019