Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) -
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Anotonius L Pamero menyampaikan pada tahun 2018 Kabupaten Kapuas Hulu menargetkan pendapatan atau penerimaan setelah perubahan sebesar Rp1,707 triliun, dengan capaian realisasi Rp1,694 triliun atau sebesar 99,21 persen.
 
"Pendapatan itu terdiri dari pendapatan asli daerah, pendapat dari transfer dari pemerintah pusat dan provinsi serta pendapatan lain-lain," kata Antonius saat membacakan laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati Kapuas Hulu, di Gedung DPRD Kapuas Hulu, Senin.
 
Dijelaskan Antonius, untuk Pendapat Asli Daerah (PAD) Kapuas Hulu pada tahun 2018 mencapai Rp76 milyar lebih atau 104,05 persen.
 
Menurut dia, pendapat asli daerah tersebut melebih target yang semula hanya Rp73 miliar lebih, sedangkan yang dicapai sebesar Rp76 milyar lebih," katanya.
 
Sedangkan pendapatan dari transfer Pemerintah Pusat dan provinsi mencapai 98,95 persen atau sebesar Rp1,580 miliar lebih, target semula sebesar Rp1,597 miliar.
 
Untuk pendapatan lain-lain yang sah, kata Antonius yaitu tercapai sebesar 100,95 persen atau sebesar Rp38,87 milyar lebih, target sebelumnya sebesar Rp37,727 milyar lebih.
 
Dalam kesempatan tersebut, Antonius juga menyampaikan belanja daerah pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan dengan alokasi belanja daerah diperkirakan mencapai Rp1,432 triliun lebih, dengan realisasi sebesar Rp1,389 triliun lebih atau 96,93 persen.
 
"Belanja tidak langsung sebesar Rp925, 805 milyar lebih yang terealisasi sebesar Rp907,460 milyar lebih atau 98,02 persen, sedangkan belanja langsung dialokasikan sebesar Rp839, 477 miliar lebih yang terealisasi sebesar Rp813, 436 miliar atau 96,90 persen," ucap Antonius.
 
Kemudian, untuk pembiayaan dalam tahun anggaran 2018, penerimaan pembiayaan daerah ditargetkan sebesar Rp78, 621 miliar dan dapat direalisasikan sebesar Rp77,747 miliar lebih atau 98,890 persen.
 
"Sedangkan pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp21, 132 milyar lebih dengan realisasi sebesar Rp21, 035 milyar lebih atau 99,54 persen," ucap Antonius.*


Baca juga: DKI Jakarta terapkan program andalan untuk cegah korupsi

 

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019