Kami mengerahkan 70 personel untuk mendirikan 10 tenda keluarga yang bisa dimanfaatkan korban, yang rumahnya mengalami kerusakan parah.
Solok, Sumbar (ANTARA) - Memasuki hari kelima pascagempa bumi yang mengguncang Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Palang Merah Indonesia (PMI) mendirikan tenda darurat untuk menampung puluhan pengungsi yang rumahnya rusak.

"Selain menyalurkan bantuan berupa kebutuhan dasar, kami mengerahkan 70 personel untuk mendirikan 10 tenda keluarga yang bisa dimanfaatkan korban yang rumahnya mengalami kerusakan cukup parah," kata Kepala Markas PMI Sumbar Hidayatul Irwan melalui sambungan telepon, Senin.

Menurut dia, satu tenda tersebut bisa menampung satu keluarga atau maksimal tujuh orang. Tenda tersebut menjadi kebutuhan warga sebagai tempat pengungsian sementara.

Tidak hanya untuk korban yang rumahnya rusak akibat bencana gempa bumi berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) tersebut, tetapi untuk siapapun karena saat ini masih ada warga yang masih takut dan khawatir untuk tinggal di dalam rumahnya sendiri.

Selain bantuan logistik dan pendirian tenda, saat ini proses asessment masih terus berjalan untuk mengetahui dampak dan kebutuhan para korban pada masa tanggap darurat bencana.

"Tenda ini kami fokuskan untuk korban yang rumahnya mengalami dampak terparah seperti rusak berat dan roboh akibat dampak gempa tersebut," tambahnya.

Sebelumnya, PMI sudah mengirimkan sejumlah bantuan logistik sebagai bantuan tahap awal untuk membantu kebutuhan kedaruratan para pengungsi.

Bantuan tersebut meliputi dukungan logistik yang diberikan berupa 100 Family Kit, 200 terpal, 100 kelambu, 200 jiriken, 10 family tent dan 11 set kruk. Bantuan ini juga untuk membantu dukungan pemerintah dalam proses tanggap darurat bencana.

Baca juga: Pemerintah akan perbaiki rumah rusak akibat gempa di Solok Selatan
Baca juga: Gubernur: Gempa Solok Selatan tidak diprediksi sebelumnya

 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019