Bandarlampung (ANTARA News) - Konser peduli kemanusian korban bencana tsunami Selat Sunda, Kalianda Lampung Selatan, berhasil mengumpulkan Rp58 juta

"Alhamdulilah konser semalam berhasil mengumpulkan 58 juta rupiah, bantuan ini nanti digunakan untuk perbaikan perahu para nelayan yang rusak akibat kena tsunami," ujar Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung Dian Eka Darma Wahyuni, di Bandarlampung, Minggu.

Menurutnya, donasi yang berhasil dikumpulkan tersebut untuk perbaikan 100 kapal nelayan yang terkena dampak tsunami Selat Sunda 22 Desember 2018 lalu.

Selain itu, dengan bantuan perbaikan kapal, para nelayan dapat kembali berlayar untuk mencari ikan di laut.

"Perahu yang rusak hampir 700 unit, tetapi kami agendakan untuk perbaikan 100 kapal terlebih dahulu. Semoga ke depan Pemprov Lampung atau perusahaan BUMN, swasta dan lainnya bisa ikut berpartisipasi membantu para nelayan ini," katanya. 

Dian menjelaskan, konser peduli kemanusian ini sangat disambut baik dan antusias, dari perusahaan BUMN, swasta dan Pemerintah ikut mensukseskan acara ini. 

"Jadi sangat bangat baik sekali kegiatan ini, selain masyarakat bisa mendengarkan musik secara gratis, masyarakat juga bisa beramal," ungkapnya.

Dian mengatakan, bahkan tidak sedikit masyarakat yang ikut menyumbangkan untuk kepedulian para korban tsunami tersebut. 

"Semoga kegiatan ini dapat menjadi berkah dan hikmah untuk para korban tsunami, serta menjadi ladang ibadah bagi para penerima," jelasnya.

Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang sudah ikut menyumbang bagi korban tsunami Selat Sunda. 

"Dengan bantuan perbaikan kapal ini, para nelayan bisa berlayar mencari nafkah bagi keluarganya," kata dia. 

Ridho mengharapkan, bantuan tersebut segera diberikan kepada para nelayan yang  kapalnya rusak, agar bisa kembali melaut.

Baca juga: Puluhan pekerja seni ambil bagian dalam konser peduli bencana di Indonesia
Baca juga: Musisi Widya Siregar gelar konser amal untuk Palu
Baca juga: ACT gelar konser amal peduli Palestina dan Lombok

 

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019