Komitmen Jokowi selama pemerintahannya pada sektor energi bukan hanya pada penerapan BBM Satu harga, tetapi juga pada penggunaan energi terbarukan melalui biodiesel.
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Kelompok Kerja Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) Zulnahar Usman menilai komitmen capres nomor urut 01 Joko Widodo pada sektor energi komprehensif atau menyeluruh.

Dalam debat capres putaran kedua yang digelar pada Minggu (17/2), Zulnahar mengatakan komitmen Jokowi selama pemerintahannya pada sektor energi bukan hanya pada penerapan BBM Satu harga, tetapi juga pada penggunaan energi terbarukan melalui biodiesel.

"Pemerintah tak hanya menunaikan keadilan untuk semua berupa BBM satu harga yang sudah mencapai 64 titik, elektrifikasi Indonesia yang mencapai 97,13 persen provinsi, tapi juga penggunaan energi terbarukan," kata Zulnahar di Jakarta, Senin.

Penggunaan energi terbarukan, kata Zulnahar, tidak hanya pada pemanfaatan biodiesel B20 yang kini sudah menuju ke B100 alias 100 persen menggunakan minyak kelapa sawit. Pemerintah juga mendorong penggunaan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) di desa-desa.

Pada 2018, pemasangan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) sudah mencapai 2.416 desa dan 255.346 rumah.

Dalam debat capres putaran kedua, Calon Presiden nomor 01 Joko Widodo menyebutkan saat ini Indonesia sedang menuju pada proses pengembangan energi B100 atau campuran biodiesel 100 persen pada BBM.

"Kita sudah produksi B20 sudah sebanyak 98 persen, artinya B20 sudah rampung, saat ini kita menuju B100," kata Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan bahwa sebanyak 30 persen sawit di Indonesia akan dimanfaatkan menjadi energi baru terbarukan.

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019