Jakarta (ANTARA News)  - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengemukakan KPU  pada pelaksanaan debat capres mendatang sebaiknya cukup memberi tema dan tidak perlu mengurus isi materi yang diperdebatkan.

Fahri kepala pers di Jakarta,  Senin, mengaku salut terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mau mendengar kritiknya soal debat sebelumnya yang dinilai sangat monoton sehingga debat pilpres sesi kedua pada Minggu (17/2) malam ada sesi yang lebih bebas dan terbuka.

"Tetapi masih saya anggap banyak yang perlu diperbaiki. Sesi terakhir itu yang bagus. KPU cukup kasih tema dan nggak usah urus konten," kata Fahri.

Lantas dia pun mengusulkan kepada KPU agar jangan ada lagi konten dan tidak perlu membuat soal rahasia segala. Sebab sekarang sudah tidak ada lagi orang percaya ada rahasia sekarang.

"Sesi ke-4 itu aja dibiarin. Biar soal dari mereka dan jawaban dari mereka," katanya.    
  
Tugas moderator hanya terkait batas waktu. "Dengan segala hormat, saya nggak percaya soal rahasia KPU itu tidak bocor. Lagi pula ngapain KPU suruh ahli yang nanya?, " katanya.

Karena itu suruh saja capres yang saling tanya. "Kan mereka yang mau jadi presiden? Kalau mau jadi presiden masa' mau nanya aja dibikinin orang?" ujar politisi dari PKS itu lagi.

Fahri meminta kepada KPU agar stop bikin pertanyaan dan biar capres serta timnya menggodok sendiri pertanyaan dan jawaban yang mereka mau menjadikan isi perdebatan. "Kalau ada yang menolak ide ini berarti mereka menerima bocoran. Untuk hindari fitnah, KPU hentikan bikin soal rahasia kayak UAN itu,' katanya.

"Ayo KPU tingkatkan mutu debat ke-3. Jangan bikin soal lagi. Alokasikan waktu dan tema saja cukup," kata pengagas Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) ini. 

Baca juga: KPU akui jumlah pendukung capres di ruang debat terlampau banyak
Baca juga: TKN bantah Jokowi gunakan alat bantu komunikasi dalam debat
Baca juga: Pakar sebut Prabowo harusnya kritik Jokowi soal data pangan


Pewarta: Sri Muryono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019