Melalui diskusi itu diharapkan ada rekomendasi di bidang ketahanan energi yang kemudian akan diserahkan kepada presiden
 Jakarta (ANTARA News)- Rektor Universitas Pertamina Prof Akhmaloka mengatakan pihaknya memperkuat riset mengenai energi terbarukan. 
     
"Kami memang universitas yang dikhususkan di bidang energi, untuk itu kami akan memperkuat riset-riset di bidang energi terbarukan," ujar Akhmaloka disela  acara Forum Rektor Indonesia di Jakarta, Sabtu.
   
Dia menambahkan sektor energi minyak dan gas memang masih menjadi yang paling dominan di sektor energi, meski demikian energi terbarukan juga perlu diperkuat untuk mengantisipasi habisnya bahan bakar fosil. 
   
Menurut dia, energi kini tidak lagi dipandang sebagai komoditas, melainkan sebagai faktor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi. Sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, Indonesia secara signifikan menjaga dan menyeimbangkan ketahanan energi nasionalnya. Untuk itu, pemerintah menghadapi tantangan berupa peningkatan pasokan energi secara berkelanjutan.
     
Untuk itu diperlukan sinergi triple helix yang menjadi kekuatan bagi pemerintah, perguruan tinggi, dan juga industri dalam mewujudkan ketahanan energi.
   
“Universitas Pertamina sebagai perguruan tinggi berbasis energi tidak hanya mengembangkan kompetensi mahasiswa maupun tenaga pendidik di bidang energi namun juga menjalin kerjasama dengan pemerintah dan industri dalam melakukan riset dan pengembangan ketahanan energi yang menjadi riset unggulan strategi nasional," jelas dia lagi.
   
Dia juga menambahkan para rektor yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia (FRI) melakukan diskusi mengenai ketahanan energi. Melalui diskusi itu diharapkan ada rekomendasi di bidang ketahanan energi yang kemudian akan diserahkan kepada presiden.
   
"Kami berharap dengan diskusi yang diadakan di Universitas Pertamina ini, dihasilkan rekomendasi yang baik untuk disampaikan kepada presiden. Energi merupakan sektor yang sangat vital bagi bangsa, tapi energi itu tidak hanya minyak dan gas."
   
Rekomendasi FRI itu akan diserahkan pada saat konvensi rektor nasional yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
   
Wakil Kepala SKK MIGAS, Sukandar,  mengatakan  SKK MIGAS telah melakukan sejumlah langkah strategis dalam memaksimalkan sumber daya Indonesia, diantaranya berperan dalam pengembangan riset, yang bekerja sama dengan perguruan tinggi atau lembaga riset, mendorong tumbuhnya industri penunjang dalam negeri, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kemampuan SDM nasional. 
   
"Ukuran keberhasilan SKK MIGAS tidak sebatas seberapa besar kontribusi migas terhadap pendapatan negara dan bertambahnya cadangan migas nasional, tetapi juga bagaimana kemampuan SDM nasional meningkat, yang akan mendorong peningkatan daya saing perusahaan nasional, tidak hanya berkompetisi di pasar dalam negeri, tetapi juga ekspansi ke luar negeri,” kata Sukandar.


 

Pewarta: Indriani
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019