Jakarta (ANTARA News) - Ketua Presidium Barisan Gus dan Santri Bersatu, Ipang Wahid, mendesak Bawaslu untuk memeriksa dugaan adanya politisasi Sholat Jumat di Semarang .

"Saya melihat video yang tersebar Jum'at kemarin, di lingkungan masjid ada yang berteriak 'Prabowo presiden', sebagian yang lain protes. Ini kan masjid memang bukan untuk kampanye politik. Kami  mendorong Bawaslu untuk memproses kejadian tersebut," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, 

Ipang dalam kesempatan itu juga angkat bicara soal hestek #jumatanbarengprabowo. Menurutnya, persepsi tentang kesalihan seseorang tidak bisa dibentuk dalam waktu sekejap.

"Dalam ilmu personal branding, positioning itu tidak lahir dalam semalam, tapi harus secara rutin. Jadi kalau mau dipersepsikan rajin shalat Jum’at, ya tunjukkan saja bahwa Pak Prabowo selalu rutin shalat Jum’at, tanpa perlu pakai woro-woro, apalagi ajakan sebar pamflet,” ujarnya.

Ia mensinyalir, hestek itu merupakan reaksi dari hestek sebelumnya #prabowosholatjumatdimana. Ia mengatakan, tim kampanye kubu Prabowo tidak reaksioner dalam merespon hestek tersebut. Hestek itu merupakan respon netizen yang normal saja apalagi dalam situasi kampanye.

"Tim Pak Prabowo tidak perlu reaksioner ataupun baper karena beberapa minggu lalu ada hestek #prabowosholatjumatdimana. Itu tidak seberapa. Wajar kalau netizen menanyakan itu. Sebagian masyarakat meragukan keIslaman Prabowo,” ujarnya.

Pihaknya secara tegas menyatakan dukungan atas keberatan Ketua Takmir Masjid Kauman Semarang, KH Hanief Ismail, kalau masjid dijadikan tempat kampanye. 

"Tidak perlu mem-bully takmir masjid. Mengatakan dzalim segala macam.  Kami mendukung sikap Takmir Masjid Kauman Semarang tersebut. Bahwa setiap Muslim bisa melakukan shalat di masjid manapun, tetapi jangan sampai masjid dijadikan sebagai ajang politik. Ini sudah ada ketentuannya,"ujarnya.

Baca juga: Prabowo perkenalkan puluhan pakar untuk Indonesia Menang

Baca juga: Romahurmuziy: Survei Indomatrik survei beneran atau sekadar imajinasi

Baca juga: Prabowo sebut seluruh negara perebutkan SDA


Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019