Jakarta (ANTARA News) - Tiga hari menjelang debat kedua Pilpres pada Minggu (17/2), Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya dapat tambahan semangat dengan menguasai suara Jawa Barat, yang pada Pemilihan Presiden 2014 merupakan "kandang" Calon Presiden Prabowo Subianto.

"Berkat kerja keras seluruh TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin serta semua relawan-relawan, saat ini Jawa Barat menjadi rumah kedua setelah Jawa Tengah," kata Hasto, dalam rilis yang diterima, Jumat..

Menurut Hasto, hal ini terjadi akibat koalisi Prabowo tidak solid, maka kolaborasi Parpol Koalisi Indonesia Kerja dan relawan berhasil mengubah peta Jabar yang saat ini menjadi Rumah Jokowi-KH Marif Amin.

Pernyataan Hasto terkait pergeseran peta politik di Jawa Barat, diperkuat dari hasil survey IndoPolling serta dari beberapa lembaga survei kredibel lainnya.

Hasto menambahkan, jika elektabilitas paslon Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini telah menyentuh angka 41.7 persen, sedangkan Prabowo-Sandi turun menjadi 37.9 persen.

Hasil survey internal koalisi pendukung Jokowi bahkan menempatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Barat telah mencapai angka 52.4 persen.

"Dukungan para tokoh Jawa Barat, seperti Agum Gumelar, Ridwan Kamil, TB Hasanuddin, Deddy Mizwar, Deddy Mulyadi, dan tokoh-tokoh sentral seperti Solichin GP, telah merubah drastis peta politik Jabar. Terlebih KH Ma'ruf Amin juga berkontribusi besar terhadap menguatnya dukungan umat Muslim. Posisi Pak Jokowi sebagai incumbent yang berprestasi juga menjadi faktor berubahnya peta politik tersebut," ujar Sekjen PDI Perjuangan ini.

Hasto juga menilai strategi pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang konsentrasi berebut suara Jawa tengah adalah kesalahan fatal karena kandang "banteng" (PDI Perjuangan) untuk menarik simpati warga di Jateng adalah sebuah usaha yang sia-sia.

"Jateng tetap solid dukung Jokowi. Prabowo-Sandi lupa bahwa syarat menyerang basis pertahanan lawan itu memerlukan soliditas di internal," ungkap Hasto.

Menurut Hasto, upaya Prabowo-Sandi masuk ke Jawa Tengah adalah sebuah kegagalan, diantaranya "upaya provokasi" dengan membuat kantor pemenangan disamping kantor pemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin adalah langkah blunder karena telah melukai perasaan masyarakat Jawa Tengah yang lebih mengedepankan nilai-nilai hidup rukun serta gotong royong.

Berdasarkan dua fakta di Jawa Barat dan Jawa Tengah tadi, oleh Hasto dijelaskan jika yang terjadi adalah sebuah kerugian ganda bagi koalisi Prabowo-Sandi.

"Jawa Tengah tidak membuahkan hasil sedangkan Jawa Barat kebobolan. Atas perubahan peta politik di Jawa Barat, maka seluruh Parpol KIK, relawan dan tokoh, kini mendapatkan amunisi baru untuk memenangkan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di atas 63 persen," kata Hasto.

Baca juga: Hasto: KIK kompak menangkan Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat

Baca juga: Hasto meyakini Jokowi menang di Jabar

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019