Surabaya (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menekankan konsolidasi dan koordinasi yang kuat dalam penanganan daerah terdampak bencana.

"Sekali lagi harus betul-betul mengkosolidasikan semua kekuatan, potensi yang kita miliki dalam rangka manajemen bencana di setiap peristiwa yang terjadi di manapun negara kita," kata Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2019 di Jawa Timur Expo, Surabaya, Sabtu.

Rapat koordinasi itu dihadiri juga oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan 4.000 peserta dari seluruh Indonesia maupun perwakilan negara sahabat.

"Pertanyaan saya, apa yang paling sulit hari pertama?" tanya Presiden Joko Widodo kepada peserta rapat koordinasi.

"Koordinasinya," kata kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Palu Presli Tampubolon di atas panggung.

"Kita lihat di hari-hari pertama yang paling sulit adalah mengkosolidasikan, mengkoordinasikan seluruh instansi, semua orang masih shock, gubernur shock, kapolda shock, Pak Presli shock juga gak?" tanya Presiden.

"Shock, tapi langsung turun lapangan, 18.20 langsung turun lapangan ke pantai dan lokasi terdampak," jawab Presli yang disambut dengan tepuk tangan peserta.

"Ini betul, yang harus dikonsolidasikan itu apa saja, itu tugasnya Pak Doni (Monardo)," ungkap Presiden.

Selama bulan Januari 2019, telah terjadi kejadian bencana 366 yang menyebabkan 94 orang meninggal dan hilang, 149 orang luka-luka, 88.613 orang mengungsi dan terdampak, 4.013 unit rumah rusak meliputi 785 rusak berat, 570 rusak sedang, 2.658 rusak ringan, dan 146 fasilitas umum rusak.

Lebih dari 98 persen bencana yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi selama Januari 2019. Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Sulawesi Selatan merupakan bencana yang banyak menimbulkan korban meninggal dan hilang.

Dalam periode yang sama, yaitu 1 Januari hingga 31 Januari, jumlah kejadian bencana tahun 2019 lebih banyak daripada tahun 2018. 

Perbandingan bencana antara tahun 2018 dan tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah kejadian bencana naik 57,1 persen, korban meninggal dunia dan hilang naik 308,7 persen, korban luka-luka naik 186,5 persen, korban mengungsi dan terdampak turun turun 49,8 persen, dan jumlah rumah rusak turun 59,7 persen.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019