Jakarta (ANTARA News) - Shell membuka peluang untuk bermitra dengan produsen mobil guna memperluas jaringan pengisian daya kendaraan listrik, di luar jaringan pengisian bahan bakar minyak yang sudah mereka miliki, menurut pimpinan Shell dilansir Reuters, Jumat (1/2).

Untuk bersaing di sektor pengisian daya mobil listrik yang sedang berkembang, pekan ini Shell membeli penyedia pengisian daya AS, Greenlots, yang menjadi suplier untuk Volvo dan anak perusahaan Volkswagen di AS, serta beberapa fasilitas pengisian daya rumahan dalam jumlah yang tidak diungkapkan.

"Kami menyadari bahwa pelanggan tidak hanya perlu mengisi ulang di jaringan ritel, mereka mau mengeluarkan biaya di tempat kerja dan rumah, jadi kami pindah ke segmen ini," wakil presiden eksekutif Shell New Energies, Mark Gainsborough, kepada Reuters.

Shell memulai kiprahnya dalam mobilitas listrik pada 2017 dengan mengakuisisi NewMotion, salah satu jaringan pengisian listrik terbesar di Eropa. Mereka juga meraih kesepakatan dengan perusahaan patungan IONITY yang melibatkan BMW, Daimler, Ford dan Volkswagen.

Badan Energi Internasional memperkirakan jumlah mobil listrik akan meningkat menjadi 125 juta pada 2030, sejalan dengan peningkatan kebutuhan alat pengisian daya listrik.

Saat ini tersebar 3 juta alat pengisi daya di rumah maupun kantor yang dijual pihak swasta. Sedangkan stasiun pengisian listrik umum berjumlah 430.000 unit, menurut data tahun 2017.

Gainsborough mengatakan bahwa bisnis pengisian daya mobil listrik hanya memiliki peluang pasar yang "kecil", ditambah kurangnya investasi dan tantangan dari sistem energi terbarukan lainnya.

"Sulit untuk menentukan secara spesifik berapa banyak kami akan berinvestasi karena pasarnya sangat muda. Tetapi jika kami melihat mobil listrik berkembang dan berpeluang tumbuh lebih cepat, kami siap mengarahkan lebih banyak investasi ke dalamnya," kata dia.

Shell juga berdiskusi dengan produsen kendaraan sebagai pelanggan potensial atau mitra dalam mengembangkan infrastruktur pengisian mobil listrik, kata Gainsborough

"Kami berbicara dengan semua produsen mobil... Mereka semua adalah pelanggan potensial dan mitra bagi kami... Ini adalah ruang di mana kami akan memiliki banyak kerja sama," katanya.

"Sebagian besar sulit memiliki hubungan yang eksklusif, dan industri akan berkembang melalui kemitraan dan konsorsium yang melibatkan beberapa produsen untuk bekerja sama dalam mengembangkan sistem pengisian cepat," kata dia.

Baca juga: Tambah empat jaringan, Shell sudah punya 94 SPBU di Indonesia

Baca juga: Pelumas Shell diklaim cocok untuk kendaraan berat biodiesel

Baca juga: Alasan mengapa supercar perlu pelumas khusus
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019