Ngawi (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengevaluasi penanganan bencana di sejumlah daerah terdampak bencana pada 2018 seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tengah, Banten maupun Lampung.
 
 "Iya, (kemarin malam bertemu) agak lama, terutama memang evaluasi mengenai bencana di NTB, kemudian di Palu, juga di Banten dan Lampung untuk evaluasi, 'update'," kata Presiden Joko Widodo di Benteng Van Den Bosch, Ngawi, Jawa Timur, Jumat. 
   
Presiden sendiri sudah mengeluarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2018 tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi di kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Mataram dan wilayah terdampak di NTB pada 23 Agustus 2018. 
   
Presiden Jokowi menginstruksikan kepada 19 menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, Kepala BNPB, Kepala BPKP, Kepala LKPP, Gubernur NTB, Bupati Lombok Barat, Bupati Lombok Utara, Bupati Lombok Tengah, Bupati Lombok Timur, dan Wali Kota Mataram untuk melakukan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi. 
 
 Untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi dibutuhkan biaya sekira Rp3-4 triliun.
 
Sementara, gempa dan likkuifikasi di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong berkekuatan 7,4 SR mencatat sekira 2.000 jiwa melayang akibat gempa dan tsunami tersebut. Itu pun diprediksi akan terus bertambah.
 
"Kita melihat nanti NTB ini segera selesai karena memang uangnya sudah di sana tinggal memperbaiki prosedur-prosedur di pemprov, di pemkab, kabupaten, agar segera sampai ke yang ingin membangun rumah,tapi memang tinggal sisa yang juga saya kira tidak banyak. Ini segera kita selesaikan, ungkap Presiden.
   
Ia pun sudah memberikan target kepada kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo pada Februari 2019 segera dirampungkan.
Presiden Joko Widodo bersama dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi benteng Van Den Bosch di Ngawi, Jawa Timur pada Jumat (1/2) (Desca Lidya Natalia)

 
"Yang tadi di NTB rampung, nanti bergerak ke Palu. Palu kan juga misalnya hunian sementaranya belum tertutup semua. Masih banyak yang di tenda. Tapi paling tidak bulan ini juga sudah kita mulai untuk membangun yang hunian tetapnya yang di tempat relokasi baru, sudah mulai," tegas Presiden.

Baca juga: Presiden tekankan "Jujur-Disiplin-Kerja Keras" bagi penerima program Mekaar

Baca juga: Presiden Jokowi minta produk ibu Mekaar miliki merek

Baca juga: Benteng Van Den Bosch akan segera dipugar




 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019