Batam (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kota Batam, Kepulauan Riau, mengutamakan distribusi logistik pemilu ke pulau-pulau penyangga, demi memastikan kebutuhan tiba tepat waktu.

"Prioritas untuk `hinterland`, pengiriman logistik didahulukan. Sebab untuk memenuhi tahapan, maksimal `H-1` sudah sampai di tempat pemungutan suara," kata Komisioner Bidang Teknis KPU Batam, Zaki Setiawan di Batam, Rabu.

Kota Batam memiliki tiga kecamatan kepulauan, yang terdiri dari ratusan pulau penyangga, dan sebagian di antaranya berpenghuni.

Zaki mengatakan distribusi logistik pemilu untuk kecamatan dengan pulau penyangga akan dipercepat sehari sebelum pengiriman ke ke kecamatan di pulau utama.

Bila logistik ke kecamatan di pulau utama dilaksanakan `H-1` waktu Pemilu 2019, maka pengiriman ke kecamatan dengan pulau penyangga dilakukan `H-2` pelaksanaan pemilu.

"Jika ke kecamatan pulau penyangga sudah sampai pada `H-2`, maka akan mudah bagi kecamatan untuk kemudian mendistribusikan lagi ke kelurahan atau TPS dengan target `H-1` sudah sampai," tutur Zaki.

Ia mengatakan KPU mengupayakan agar logistik tidak menumpuk terlalu lama di kecamatan, melainkan langsung terdistribusi ke TPS, demi keamanan dan efesiensi anggaran.

Begitu juga di pulau penyangga, meski nisbi lebih banyak kendala dalam penyalurannya, pengiriman logistik tidak akan dilakukan jauh-jauh hari sebelum penyelenggaraan pesta demokrasi.

"Kami usahakan penumpukan logistik di kecamatan tidak lama atau tidak berhari-hari. Sebab bisa berimbas terhadap pengeluaran, anggaran lain-lain, seperti butuh ruang yang cukup untuk menyimpan sementara logistik atau biaya untuk menjaga keamanan logistik," tutur Zaki.

Menurut dia, idealnya, penumpukan logistik di kecamatan hanya sementara. Setelah logistik diterima oleh kecamatan, bisa langsung didistribusikan.

"Tapi jadwal tersebut merupakan rencana yang sudah disusun. Jika ada pertimbangan lain, seperti cuaca, maka bisa dimajukan," kata Zaki.

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019