Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Inggris untuk Asia Pasifik Mark Field meluncurkan program untuk mendukung transisi energi rendah karbon dan refomasi ekonomi di kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Dua inisiatif diluncurkan sekaligus, yakni Program Energi Rendah Karbon Asia Tenggara dan Program Reformasi  Ekonomi Asia Tenggara, yang bernilai total 34 juta poundsterling (sekitar Rp680 miliar) dan akan dilaksanakan melalui skema pendanaan Inggris, Prosperity Fund.

Pengumuman pendanaan itu disampaikan setelah pertemuan antara Field dan Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi di Inggris pekan lalu.

“Investasi Inggris di Asia Tenggara melebihi investasi kami di China dan India  digabungkan. Bisnis ASEAN secara kolektif berada di peringkat ketiga terbesar sebagai  investor Asia di Inggris, oleh karena itu meningkatkan hubungan dengan ASEAN adalah  prioritas kami," kata Field seperti dikutip dari keterangan tertulis Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima ANTARA pada Selasa (29/1).

"Itulah sebabnya kami akan membuka Misi Inggris untuk ASEAN yang baru di Jakarta,” kata Field mengenai rencana penerapan program itu.  

Dalam pertemuan itu, Field  dan Lim membahas sejumlah fokus kerja sama seperti teknologi  finansial dan keuangan hijau, pengembangan kota pintar, kemanan siber, serta pendidikan  dan peningkatan kerja sama pertahanan.

Di Inggris, Lim juga bertemu dengan beberapa tokoh penting seperti Menteri Kantor Kabinet  David Lidington, Utusan Dagang Perdana Menteri, dan beberapa pebisnis Inggris.

Kunjungan Lim merupakan tindak lanjut dari serangkaian kegiatan tahun ini, termasuk  pidato oleh menteri luar negeri Inggris di Singapura, dan pertemuan sekretaris jenderal  Inggris yang didampingi sepuluh diplomat tinggi Inggris saat mengunjungi Sekretariat  ASEAN di Jakarta.

Baca juga: Inggris akan buka kantor perwakilan untuk ASEAN di Jakarta

Lebih lanjut, Program Reformasi Ekonomi senilai 19 juta  poundsterling akan membantu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan mempromosikan lingkungan bisnis yang lebih adil dan mendukung pasar keuangan yang kurang berkembang.

Sementara Program Energi Karbon senilai 15 juta poundsterling, akan memungkinkan  mitra-mitra Inggris untuk bekerja dengan para ahli dari Inggris dalam menangani transisi  rendah karbon dalam negeri yang cukup mendesak.

Di Indonesia, Program Reformasi Ekonomi Asia Tenggara akan memberikan saran-saran teknis  dan pengembangan kapasitas tentang kekayaan intelektual (KI), kebijakan persaingan,  pengadaan internasional dan standar perdagangan, Teknologi Keuangan (FinTech), dan  standar akuntansi.

Sementara Program Energi Rendah Karbon Asia Tenggara, akan memberikan dukungan kebijakan, pengembangan kapasitas dan bantuan teknis untuk memfasilitasi aliran keuangan hijau yang  akan mendukung transisi rendah karbon Indonesia.
 

Pewarta: I Wayan Yoga H
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019