Batam (ANTARA News) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di sekolah-sekolah yang berlokasi di pulau penyangga Kota Batam, Kepulauan Riau masih terkendala aliran listrik.

"Kalau di pulau, masih tergantung keberadaan listrik. Di Pulau Buluh misalnya, listriknya tidak kuat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan di Batam, Senin.

Meski begitu, Pemerintah Kota Batam terus berupaya agar UNBK dilaksanakan di seluruh sekolah, termasuk yang berada di pulau penyangga.

Tahun ini, kata dia, setidaknya dua SMP di pesisir Pulau Belakangpadang sudah melaksanakannya.

"Yang di Belakangpadang sudah melaksanakan UNBK, SMPN 1 dan SMPN 2 sudah UNBK," kata dia.

Ia menyatakan baru 26 dari 56 SMP negeri di Kota Batam yang melaksanakan UNBK tahun ini. Itu pun masih ada yang menumpang.

Sedangkan 30 sekolah lainnya masih menyelenggarakan UN Kertas Pinsil (UNKP).

Ia mengatakan, untuk di pulau utama, penyelenggaraan UNBK terkendala jumlah komputer di setiap sekolah yang masih kurang. Sesuai ketentuan, untuk menyelenggarakan UNBK, sekolah memiliki minimal satu per tiga dari peserta UN.

"Kesiapan sekolah belum terpenuhi. Kendalanya di sarana dan prasarana," kata dia.

Tahun ini, Pemkot Batam sudah melaksanakan pengadaan komputer demi mendukung UNBK di sejumlah sekolah., tetapi ia enggan memberikan rincian.

"Tahun ini, untuk mendukung kegiatan maka diadakan. Pengadaan Satper beberapa komputer sebagai pemancing sekolah. Banyaknya lupa," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Batam, dari 97 SMP swasta, sebanyak 57 sekolah sudah melaksanakan UNBK dan 40 sekolah lainnya masih UNPK.*


Baca juga: Tanah Bumbu kucurkan Rp10 miliar untuk UNBK SMP

Baca juga: 60 SMP Tanah Bumbu UN berbasis komputer

Baca juga: Dikbud Sulteng evaluasi UNBK daerah bencana


 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019