Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee Malik mengatakan pihaknya sedang menjajaki kerja sama pertukaran guru antara Indonesia dan Malaysia.
  
"Selama ini, kami melakukan pertukaran guru dan siswa dengan Singapura, Jepang, Inggris dan Korea tetapi tidak dengan Indonesia. Setelah ini, kita akan kerja sama erat yang saling menguntungkan," ujar Maszlee dalam ceramah singat di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jakarta, Jumat.
  
Ia menyebutkan kerja sama ini seperti simbiosis mutualisme, yang saling menguntungkan. Meskipun ia mengakui baik Indonesia dan Malaysia masing-masing memiliki kekurangan.
  
Dalam kesempatan itu, Maszlee menjelaskan pentingnya penyelenggaraan pendidikan yang mengedepankan aspek-aspek nilai untuk menciptakan peradaban dunia yang lebih baik.
  
"Pendidikan yang terpisah dengan nilai hanya akan melahirkan generasi tak manusiawi yang hanyak akan menciptakan banyak konflik, perpecahan, ketamakan, dan kehancuran," kata dia lagi.
  
Maszlee juga memuji pendekatan pendidikan di Indonesia yang lekat dengan kebudayaan lokal. Kebudayaan merupakan sarana efektif dalam menyampaikan nilai-nilai.
  
Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Suharti berharap kerja sama pertukaran guru tersebut dapat diwujudkan. Kerja sama itu baru diinisiasi pada saat pertemuan Mendikbud Muhadjir Effendy dan Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee Malik.
  
Suharti berharap kerja sama itu dapat menguatkan hubungan masyarakat Indonesia dan Malaysia. "Kami akan mencari mekanisme yang pas untuk kerja sama ini," kata Suharti.
   
Suharti menjelaskan bahwa sekolah Indonesia di Malaysia sudah sering melakukan kerja sama dengan pemerintah Malaysia.

Baca juga: Pemerintah kirim 100 guru ke Malaysia
 

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019