Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia akan kembali menyelenggarakan Bali Democracy Forum (BDF) atau Forum Demokrasi Bali ke-11 di Nusa Dua, Bali pada 6-7 Desember 2018 dengan mengusung tema "Demokrasi untuk Kesejahteraan" (Democracy for Prosperity).

Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis yang dilansir pada laman resmi Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu.

Selama dua hari, negara-negara akan? berkumpul untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam hal praktik demokrasi.

Secara khusus, tema BDF tahun ini juga mengajak para pemangku kepentingan untuk memahami dan menjawab tantangan dalam mewujudkan kesejahteraan melalui demokrasi.

BDF ke-11 akan dibuka oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, pada Kamis pagi, 6 Desember 2018. Kemudian forum itu akan dilanjutkan dengan dua sesi diskusi panel yang masing-masing bertema "Making Democratic Institutions and Inclusive Prosperity Sustainable" dan "Technology, Innovation, and the Future of Prosperity". Para pembicara dalam dua sesi panel tersebut adalah menteri, akademisi, CEO, dan pakar.

Setelah diskusi panel, para delegasi akan berkumpul kembali pada sesi debat umum. Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir direncanakan menjadi ketua pada sesi tersebut.

BDF ke-11 akan ditutup pada Jumat, 7 Desember 2018?. Pada sesi penutup akan dibacakan dokumen hasil. Selain itu akan dipresentasikan pula hasil pertemuan Bali Democracy Students Conference (BDSC) II dan Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF) yabg diselenggarakan secara paralel pada rangkaian BDF ke-11.

Baca juga: Menlu tegaskan Forum Demokrasi Bali akan tetap berlanjut
Baca juga: BDF platform promosi demokrasi di Afrika Utara dan Timur Tengah
Baca juga: Menlu RI-Jerman buka BDF chapter Berlin

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018