Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo saat sosialisasi Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) 2019 mengingatkan bahwa penggunaan dana PKH untuk kesejahteraan keluarga.
   
"Anggaran yang diberikan kepada ibu-ibu ini bisa digunakan untuk kesehatan keluarga, gizi keluarga," kata dia, dalam sambutannya di Gelanggang Remaja, Jalan Otista, Jakarta Timur pada Senin.
   
Menurut Jokowi, masyarakat dapat menggunakan dana untuk kesejahteraan keluarga antara lain untuk keperluan sekolah, dan membeli bahan makanan atau tambahan modal usaha.
   
Menurut dia, anggaran PKH yang diberikan pada tahun ini kepada masing-masing KK yakni Rp1.890.000,-.
   
Ia mengatakan pada tahun depan jumlahnya akan ditingkatkan dua kali lipat.
   
Jokowi yang mengenakan jaket berwarna hitam bertuliskan Bulls Syndicate tiba di GOR itu bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang mengenakan kemeja berwarna putih.
   
Ia mengatakan, keluarga yang diketahui menyalahgunakan anggaran untuk hal yang tidak bermanfaat maka bantuannya akan dicabut.
   
Sebanyak 1.250 penerima PKH Provinsi DKI Jakarta, 275 pendamping PKH se-DKI Jakarta dan 200 pendamping PKH se-Jabodetabek hadir pada acara itu.
   
Menurut data Kementerian Sosial, penyaluran bantuan OKH hingga pada November 2018 mencapai 96 persen.
 
.


   
Dalam acara itu, dia juga berdiskusi dengan dua penerima manfaat PKH yaitu ibu Suwarti dari Kelurahan Cipinang Muara dan Ibu Ayu Juleha dari Cipinang Cempedak.
   
Ibu Suwarti menggunakan dana PKH selain untuk keperluan sekolah anaknya, juga memanfaatkan dana itu untuk menambah modal berjualan rempeyek.
   
Sementara itu Ayu sudah graduasi dari PKH karena menggunakan dana itu untuk menambah modal usaha sebelumnya.
   
Dia berjualan pop corn dari sebelumnya hanya membutuhkan satu kilogram jagung per minggu, menjadi satu kilogram per hari.
   
Ayu mengapresiasi bantuan pemerintah dan mengajak warga lain untuk memanfaatkan PKH bagi hal-hal produktif.
   
Presiden didampingi oleh Menteri Sosial, Agus Gumiwang, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018